(0362) 21146
kominfosanti@bulelengkab.go.id
Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik

Distanak Optimis Wujudkan Petani Tersenyum

Admin kominfosanti | 18 Februari 2014 | 1713 kali

Kabupaten Buleleng merupakan kabupaten terluas di Provinsi Bali dengan luas wilayah sekitar 24,25% dari luas Provinsi Bali. Secara administrasi terdiri dari 9 kecamatan dengan 148  Desa/Kelurahan, sehingga sudah tentu memiliki potensi pertanian dan peternakan yang cukup besar. Sebaran pertanian dan peternakan di Gumi Panji Sakti ini hampir merata di setiap kecamatannya. Kabupaten Buleleng memiliki beberapa karakter alam diantaranya:

1. Topografi

Kabupaten Buleleng yang terletak di belahan utara Pulau Bali topografinya sangat beragam, yaitu terdiri dari dataran rendah, perbukitan dan pegunungan.
Sebagian besar wilayah Kabupaten Buleleng merupakan daerah berbukit dan bergunung yang membentang di bagian selatan, sedangkan di bagian utara yakni sepanjang pantai merupakan dataran rendah.

2. Air Tanah dan Air Permukaan

Kabupaten Buleleng memiliki sumber air tanah yang cukup besar. Pemanfaatan air tanah dipergunakan untuk air bersih (PDAM), untuk keperluan pertanian dan air minum masyarakat. Selain air tanah juga ada air permukaan. Sumber-sumber air permukaan di Kabupaten Buleleng meliputi air yang berasal dari sungai, bendungan, danau, dan mata air. Kabupaten Buleleng mempunyai 2 (dua) buah danau yang terletak di Kecamatan Banjar (Danau Tamblingan) dan di Kecamatan Sukasada (Danau Buyan). Kedua danau alam tersebut merupakan danau yang tertutup, artinya antara air yang masuk dan yang keluar seimbang.

3. Curah Hujan

Selain air permukaan dan air tanah, sumber daya air juga didapatkan dari curah hujan. Curah hujan terdiri dari curah hujan potensial, curah hujan efektif dan curah hujan tampungan. Curah hujan efektif adalah curah hujan potensial dikurangi dengan besarnya evapotranspirasi. Curah hujan tampungan diperhitungkan berdasarkan jumlah curah hujan yang benar-benar ditampung untuk keperluan keluarga, terutama di musim kemarau pada daerah kritis seperti daerah berbukit (Kecamatan Gerokgak, Seririt, Kubutambahan dan Tejakula). Penampungan air hujan itu dengan membuat bak penampungan.

4. Iklim

Kabupaten Buleleng memiliki iklim laut tropis yang dipengaruhi oleh angin musim dan terdapat musim kemarau serta hujan. Faktor ketinggian tempat menentukan besarnya curah hujan. Pada daerah pegunungan terutama di bagian selatan sekitar Danau Tamblingan curah hujan terdapat pada setiap bulan atau sepanjang tahun hampir tidak terdapat bulan-bulan kering.

5. Lahan

Lahan yang berpotensi untuk pengembangan tanaman pangan meliputi lahan sawah, lahan kering pekarangan dan tegal (kebun). Dari lahan sawah tersebut terdapat lahan sawah yang beririgasi setengah teknis, beririgasi sederhana dan irigasi desa, serta lahan sawah dengan irigasi tadah hujan dengan potensi dapat ditanami padi 2 (dua) kali setahun dan juga ada yang hanya bisa ditanami padi 1 (satu) kali setahun. Pemanfaatan lahan sawah di Kabupaten Buleleng sudah cukup baik

Daerah lahan kering (tegal/kebun) umumnya dimanfaatkan untuk tanaman hortikultura dan palawija. Pada lahan kering di beberapa kecamatan telah berkembang sentra komoditas hortikultura antara lain: jeruk, rambutan, mangga, bawang merah, kentang dan sayuran dataran tinggi lainnya. Demikian juga pada lahan pekarangan potensial dikembangkan berbagai tanaman pangan seperti umbi-umbian, sayuran dan buah-buahan yang diarahkan untuk menghasilkan pangan dalam rangka mendukung diversifikasi konsumsi sesuai yang dianjurkan yaitu agar mengkonsumsi pangan beragam bergizi dan seimbang.

Komoditas unggulan tanaman pangan yang diprioritaskan pengembangannya adalah:

  • Padi Sawah
  • Palawija, meliputi komoditas jagung, kedelai, kacang tanah dan kacang hijau
  • Hortikultura terdiri dari sayuran dan buah-buahan.

Komoditas sayuran meliputi bawang merah, cabe, kacang panjang, kentang dan kubis.
Komoditas Buah-buahan meliputi: anggur, durian, mangga, manggis dan rambutan.

Kabupaten Buleleng juga  mempunyai potensi yang cukup luas untuk pengembangan perternakan. Ternak merupakan salah satu komoditas pertanian yang memiliki fungsi sosial budaya dan ekonomi yang cukup penting bagi masyarakat, disamping sebagai sebagai salah satu penunjang sektor pariwisata. Pengembangan ternak tersebar di seluruh Kabupaten Buleleng. Komoditas unggulan peternakan yang diprioritaskan pengembangannya adalah ayam buras, babi, ayam ras petelur, ayam ras pedaging, itik, kambing dan sapi.

Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Buleleng sebagai leading sector yang menggarap bidang pertanian dan peternakan terus berusaha untuk meningkatkan pencapaian kinerja dengan menjalankan program-program unggulan antara lain:

  1. Program Informasi Pembangunan Daerah
  2. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
  3. Program Peningkatan Ketahanan Pangan
  4. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian /Perkebunan
  5. Program Pemberdayaan Penyuluhan Pertanian/Perkebunan Lapangan
  6. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak
  7. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan
  8. Program Peningkatan Prasarana Hasil Produksi Peternakan

Distanak juga melakukan upaya-upaya seperti survey pasar secara rutin dan berkesinambungan untuk mengantisipasi harga komoditas ternak yang berfluktuasi, serta merencanakan pembuatan rumah plastik untuk mengurangi bibit yang mati.

Diharapkan dengan terlaksananya semua program tersebut, masyarakat Buleleng umumnya dan khususnya petani Buleleng bisa tersenyum. (Tim/ipss)