(0362) 21146
kominfosanti@bulelengkab.go.id
Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik

Pemkab Buleleng Tanggap Darurat Bencana

Admin kominfosanti | 18 Februari 2014 | 1981 kali

Ketika musim penghujan tiba, masyarakat diharapkan waspada terhadap fluktuasi musim yang berubah, apalagi Kabupaten Buleleng merupakan daerah yang geografisnya nyegara gunung yang cukup riskan terhadap terjadinya peristiwa bencana.  Seperti yang terjadi di awal tahun 2014 ini, tercatat korban jiwa mencapai 4 orang dan 3 orang mengalami luka berat akibat terjadinya tanah longsor dan banjir bandang. Lokasi terjadinya bencana pada bulan Januari lalu  antara lain di Desa Bebetin yaitu banjir bandang, di Desa Tajun terjadi tanah longsor, dan di Desa Lokapaksa terjadi bencana banjir. 

Bencana, sesuai dengan yang disebut dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana, adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat  yang  disebabkan,  baik  oleh   faktor   alam   dan/atau faktor nonalam maupun faktor  manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan,  kerugian harta benda, dan dampak psikologis. Ada 3 jenis bencana yang bisa dikategorikan, yaitu :

1. Bencana alam  adalah  bencana  yang  diakibatkan  oleh  peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh  alam antara lain berupa gempa bumi,  tsunami,  gunung  meletus,  banjir,  kekeringan,  angin  topan,  dan  tanah  longsor.

2. Bencana nonalam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian  peristiwa  nonalam  yang  antara  lain berupa gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemi, dan

wabah penyakit.

3. Bencana sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik sosial antarkelompok atau antarkomunitas masyarakat, dan teror.

 

Ditemui di ruang kerjanya oleh Tim Penggalian Informasi Kominfo, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Buleleng, Ir.Putu Dana menuturkan ada tiga (3) kegiatan rutin yang dilaksanakan di lembaga yang dipimpinnya ini, antara lain :

  1. Pra

Merupakan kegiatan pencegahan bencana yang dilakukan sebagai upaya untuk menghilangkan dan/atau mengurangi ancaman bencana.

Bencana alam dapat terjadi disebabkan oleh aktivitas dari alam itu sendiri atau akibat dari ulah manusia. Bencana yang disebabkan oleh faktor alam misalnya gempa bumi, gunung meletus, badai dan tsunami. Sedangkan bencana yang disebabkan oleh perbuatan manusia atau kejadiannya dipicu oleh perbuatan manusia misalnya banjir, dan longsor.

Beberapa cara untuk menghindari bencana alam, antara lain :

        a. Tsunami

Penyebab: Pasang laut akibat gempa tektonik yang sumber gempa ada di tengah lautan.
Tips menghindari: Mencari lokasi yang tinggi di tanah yang terbuka. Bila terjebak di dalam bangunan berupaya keluar dan mencari tempat yang tinggi dan aman.

b. Gempa bumi

Penyebab: Pergerakan kerak bumi, menghasilkan patahan.

Tips menghindari: Mencari tempat yang aman di tempat terbuka, bila terjebak dalam rumah berupaya berlindung di bawah meja atau tempat tidur yang kuat, atau berada di bawah pintu kayu.

c. Letusan gunung berapi

Penyebab: Aliran magma yang keluar dari gunung berapi.

Tips menghindari: Menjauh dari sumber magma, berlindung di tempat yang terlindung.

d. Badai dan angin topan

Penyebab: Angin dengan kecepatan tinggi saat pergantian musim atau perubahan cuaca mendadak.

Tips menghindari: Keluar dari rumah mencari tempat yang aman.

e. Gejala erosi

Penyebab: Gaya endogen dan eksogen. 

Tips menghindari: Mengurangi daerah yang miring, menutup tanah terbuka dengan tanaman pelindung, pengaturan aliran air lewat saluran tersier, dan sebagainya.

f. Tanah longsor

Penyebab: Tanah miring di lereng pegunungan.

Tips menghindari: Menghindari untuk tidak membuat bangunan di lereng, reboisasi dan menutup permukaan tanah yang kosong dengan tanaman.

g. Kekeringan

Penyebab: Perubahan musim dengan musim kemarau lebih panjang daripada musim hujan.
Tips menghindari: Pengaturan pemanfaatan air, pembuatan tandon air, membuat resapan yang dapat menampung air hujan.

h. Banjir

Penyebab: Perubahan cuaca di musim hujan, intensitas hujan yang turun sangat besar dan atau waktu yang lama.

Tips menghindari: Pemetaan lingkungan, penghijauan, pengaturan daerah aliran sungai yang terhindari dari erosi dan terhindar dari penyumbatan akibat penumpukan sampah.

 

Mengurangi dampak bencana bisa dilakukan dengan menyelenggarakan sosialisasi kepada masyarakat dan linmas (perlindungan masyarakat, dulu dikenal dengan hansip). Linmas merupakan tonggak pertama penyelamatan saat terjadinya bencana. Disini, BPBD bekerjasama dengan Kesbanglinmaspol Kab.Buleleng yang mewadahi linmas se-Kabupaten Buleleng.

Selain mengadakan sosialisasi, hal lain yg bs dilaksanakan adalah :

  • Kesiapsiagaan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi bencana melalui  pengorganisasian  serta melalui langkah yang tepat guna dan berdaya guna.
  • Peringatan dini adalah serangkaian kegiatan pemberian peringatan sesegera mungkin kepada masyarakat tentang kemungkinan terjadinya bencana pada suatu tempat oleh lembaga yang berwenang.
  • Mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana.

2. Tanggap

Tanggap darurat bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera pada saat kejadian bencana untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan, yang meliputi kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan, pengurusan pengungsi, penyelamatan, serta pemulihan prasarana dan sarana.

Pendataan yang akurat juga termasuk di dalam tanggap darurat bencana, sehingga masyarakat dapat langsung mengetahui jumlah korban jiwa, korban luka dan kerugian material yang diakibatkan oleh bencana tersebut.

3. Pasca

Pada saat pasca bencana, yang dilakukan adalah dengan melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi.

  • Rehabilitasi adalah perbaikan dan pemulihan semua aspek pelayanan publik atau masyarakat sampai tingkat yang memadai pada wilayah pascabencana dengan  sasaran utama untuk normalisasi atau berjalannya secara wajar semua aspek  pemerintahan  dan  kehidupan masyarakat pada wilayah pascabencana.
  • Rekonstruksi adalah pembangunan kembali semua prasarana dan sarana, kelembagaan pada wilayah pascabencana, baik pada tingkat pemerintahan maupun masyarakat dengan sasaran utama tumbuh dan berkembangnya kegiatan perekonomian, sosial dan budaya, tegaknya hukum dan ketertiban, dan  bangkitnya  peran  serta masyarakat dalam segala aspek kehidupan.

Bencana di bulan Januari 2014 & upaya penanganan dari BPBD Kabupaten Buleleng

NO

LOKASI BENCANA

BENCANA

PERKIRAAN KERUGIAN

UPAYA PENANGANAN

1.

Kecamatan Tejakula

  • Hujan deras dan 1 Orang nelayan dinyatakan hilang

-

BPBD Kabupaten Buleleng melakukan pengecekan dan pendataan ke lokasi kejadian, serta melakukan pencarian bersama BASARNAS dan masyarakat sekitar.

2.

Kecamatan Kubutambahan

  • Pohon tumbang
  • Tanah longsor

Rp. 3.100.000

BPBD Kabupaten Buleleng bersama BASARNAS pos Buleleng melakukan pengecekan dan pendataan ke lokasi kejadian, kemudian penyerahan bantuan.

3.

Kecamatan Sawan

  • Banjir
  • Tanah longsor

Rp. 2.539.000.000

  • BPBD Kabupaten Buleleng melakukan pengecekan dan pendataan ke lokasi kejadian.
  • Memberikan bantuan yang berasal dari Kementrian ESDM, BPBD Provinsi Bali dan Dinas Sosial Kabupaten Buleleng.

4.

Kecamatan Buleleng

  • Hujan deras
  • Gelombang Pasang
  • Kebakaran

Rp. 25.000.000

  • BPBD Kabupaten Buleleng melakukan pengecekan dan pendataan ke lokasi kejadian.
  • Melakukan tindakan pemadaman oleh petugas pemadam kebakaran

5.

Kecamatan Sukasada

  • Angin Kencang
  • Angin Puting Beliung
  • Banjir
  • Tanah Longsor

Rp. 580.000.000

BPBD Kabupaten Buleleng melakukan pengecekan dan pendataan ke lokasi kejadian

6.

Kecamatan Banjar

  • Angin Puting Beliung
  • Tanah Longsor
  • Kebakaran

Rp. 125.500.000

BPBD Kabupaten Buleleng melakukan pengecekan dan pendataan ke lokasi kejadian

7.

Kecamatan Seririt

  • Tanah Longsor
  • Banjir

Rp. 4.979.000.000

BPBD Kabupaten Buleleng melakukan pengecekan dan pendataan ke lokasi kejadian

8.

Kecamatan Busungbiu

  • Angin Puting Beliung
  • Banjir
  • Tanah Longsor

Rp. 899.450.000

BPBD Kabupaten Buleleng melakukan pengecekan dan pendataan ke lokasi kejadian

9.

Kecamatan Gerokgak

  • Hujan Deras
  • Banjir

Rp. 200.000.000

BPBD Kabupaten Buleleng melakukan pengecekan dan pendataan ke lokasi kejadian

TOTAL PERKIRAAN KERUGIAN

Rp. 12.475.950.000

 

Sumber : Laporan Kejadian Bencana Di Kabupaten Buleleng Pada Bulan Januari 2014 BPBD Kabupaten Buleleng.

Pemkab Buleleng bersama aparat Kepolisian dan TNI bergotong royong terjun langsung ke tengah-tengah masyarakat guna meringankan beban masyarakat yang tertimpa bencana. Kedepannya Pemkab Buleleng juga berencana menggadakan program kebersihan lingkungan daerah pegunungan serta gerakan penghijauan penanaman pohon yang nantinya akan melibatkan PNS, Pelajar, TNI/POLRI sebagai upaya pencegahan bencana tanah longsor dan banjir di beberapa titik rawan bencana di Kabupaten Buleleng khususnya menyambut musim penghujan di akhir dan awal tahun baru (Tim/lin).