Kegiatan di lingkungan perkantoran seringkali menghasilkan sampah plastik, kertas, dan jenis anorganik lainnya. Sebagai respons terhadap isu ini, Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian, dan Statistik (Diskominfosanti) Buleleng menginisiasi Bank Sampah Unit.
Langkah ini diambil tidak hanya untuk melakukan pemilahan sampah namun juga untuk mendukung Bank Sampah Induk di Buleleng. Dengan adanya digitalisasi yang menjadi karakteristik Dinas Kominfosanti Buleleng, bank sampah ini pun beroperasi secara digital.
"Bank sampah yang kami kelola dinamai 'Minfo Clean From Trash' (MCFT). Kami memulai dengan mengumpulkan sampah sambil memanfaatkan inovasi digitalisasi berbasis website," ungkap Direktur Bank Sampah MCFT, Ketut Asta Dharmadi, pada Jumat (8/9).
Asta menambahkan bahwa inisiatif bank sampah dari Diskominfo Buleleng ini hadir sebagai solusi terhadap tantangan polusi sampah plastik yang sulit untuk terurai.
"Pada aksi perdana kami, telah dilakukan pemilahan sampah plastik dengan melibatkan 11 petugas dan melayani 92 nasabah bank sampah," jelasnya.
Semua data dan simpanan nasabah nantinya akan dikonversi ke dalam rupiah, tentunya sesuai dengan daftar harga berdasarkan klasifikasi sampah yang telah dipilah.
"Diharapkan seluruh SKPD di Pemkab Buleleng dapat mendukung inisiatif Bank Sampah ini sehingga memberikan dampak positif dari pemilahan sampah," pungkasnya.