Puluhan peserta dari seluruh kecamatan di Kabupaten Buleleng turut ambil bagian dalam perlombaan Bulan Bahasa Bali VII yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng, Selasa (4/2). Kegiatan ini merupakan upaya pelestarian bahasa dan budaya Bali melalui berbagai kompetisi berbasis aksara, sastra, dan wacana Bali.
Kegiatan yang mengambil tempat di Halaman Kantor Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng itu, mengusung tema "Jagat Kerti Jagra Hitha Samasta", yang bermakna pemuliaan altar bahasa, aksara, dan sastra Bali sebagai sumber kesadaran menuju harmoni semesta raya.
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian, dan Statistik (Diskominfosanti) Kabupaten Buleleng, Ketut Suwarmawan menghadiri kegiatan yang dibuka langsung oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng, Gede Suyasa yang ditandai dengan pemukulan gong.
Dalam sambutannya, Sekda Suyasa menegaskan bahwa setiap daerah memiliki karakteristik khas dalam penyelenggaraan Bulan Bahasa Bali, meskipun secara teknis mengikuti petunjuk yang ditetapkan oleh pemerintah provinsi.
Ia juga menyoroti tantangan dalam pelestarian bahasa Bali, terutama karena bahasa ini memiliki stratifikasi yang kompleks. Namun, Sekda Suyasa optimistis bahwa melalui Bulan Bahasa Bali, generasi muda akan lebih memahami dan mengaplikasikan bahasa Bali dengan baik, terutama dalam konteks adat dan budaya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng, Nyoman Wisandika, mengatakan terdapat enam kategori lomba yang dipertandingkan, yaitu:
1. Lomba Ngwacen Lontar tingkat SMA/SMK,
2. Lomba Nyurat Aksara Bali tingkat SD,
3. Lomba Nyurat Lontar tingkat SMP,
4. Lomba Sambrama Wacana antar Prajuru Adat,
5. Debat (Wiwada) Mabasa Bali tingkat SMA/SMK,
6. Lomba Masatua antar Paiketan Krama Istri.
Lebih lanjut, Wisandika menegaskan bahwa pelaksanaan Bulan Bahasa Bali akan dievaluasi setiap tahunnya guna meningkatkan kualitas penyelenggaraan. Evaluasi dilakukan dalam beberapa tahapan, dimulai dari rapat bersama dewan juri untuk menentukan kategori dan persyaratan lomba, diikuti oleh koordinasi dengan kecamatan, dan diakhiri dengan rapat teknis. (Ag)