Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian, dan Statistik (Kominfosanti) Kabupaten Buleleng, yang diwakili oleh Perencana Ahli Muda, F.A Wawan Triyudayanto, menghadiri Rapat Koordinasi Lintas Program dan Sektor terkait implementasi Integrasi Layanan Primer (ILP) yang digelar di Hotel Aneka, Lovina, Singaraja, Rabu (27/8).
Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam memperkuat sinergi berbagai pihak untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan masyarakat. Buleleng menjadi kabupaten pertama di Bali yang secara progresif mengadopsi konsep ILP sebagai fondasi pelayanan kesehatan, dengan dukungan penuh dari Global Fund, lembaga internasional yang berfokus pada kesehatan.
Sejak peluncuran ILP pada 17 Mei 2024, sebanyak 20 puskesmas di Buleleng telah mengintegrasikan pendekatan berbasis siklus hidup ini. Strategi tersebut menempatkan puskesmas pembantu (Pustu) dan posyandu sebagai garda terdepan dalam memberikan layanan yang komprehensif dan berkesinambungan kepada masyarakat.
Langkah Buleleng ini selaras dengan regulasi nasional, termasuk UU Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan, serta mengukuhkan posisi Buleleng sebagai salah satu lokasi implementasi program Global Fund Resilient and Sustainable System for Health (GF-RSSH) tahun ini. Pengakuan ini menunjukkan bahwa inisiatif Buleleng dapat menjadi model bagi daerah lain di Indonesia.
Sekretaris Dinas Kesehatan Buleleng, Nyoman Budiastawan, mengungkapkan optimismenya atas dukungan Global Fund. “Dengan hibah Global Fund, kami berharap pelaksanaan ILP di Buleleng, khususnya di Puskesmas Buleleng III yang mencakup wilayah Alasangker dan Jinengdalem, dapat berjalan maksimal dan berkelanjutan,” jelasnya.
Puskesmas Buleleng III ditetapkan sebagai pusat implementasi GF-RSSH, dengan target keberhasilan yang diharapkan dapat menjadi rujukan nasional. Pemerintah pusat menargetkan adopsi ILP di 15 kabupaten/kota pada tahun 2024, diikuti 15 daerah pada 2025, dan 10 daerah pada 2026.
Kehadiran Kominfosanti dalam rakor ini menunjukkan dukungan penuh dalam memperkuat kolaborasi lintas sektor, sekaligus memastikan informasi terkait transformasi layanan kesehatan ini tersampaikan dengan baik kepada masyarakat Buleleng.