Berbagai langkah serius telah dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng dalam menekan laju inflasi dan penguatan ketahanan pangan. Komitmen itu kini diwujudkan kembali melalui pemanfaatan lahan Hutan Kota Banyuasri untuk ditanami berbagai komoditi penyumbang inflasi atas aksi kolaborasi luar biasa Pemerintah Provinsi Bali, Pemkab Buleleng, Bank Indonesia Bali, OJK Bali, BPD Bali dan Kodim 1609/Buleleng. Terungkap sebanyak 12.000 bibit cabai dan disusul penebaran benih ikan.
Dalam hal ini, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik (Kominfosanti) Kabupaten Buleleng, Ketut Suwarmawan menghadiri Gerakan Tanam Cabai dan penebaran benih ikan yang di buka oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali, Dewa Made Indra dilakukan pagi ini, Jumat, (1/3), di Hutan Kota Banyuasri.
Hutan Kota Banyuasri seluas 2 Ha itu telah dirancang untuk dijadikan lahan ketahanan pangan dan program pengendalian inflasi berkelanjutan. Aksi kolaborasi seluruh pihak yang dilakukan hari ini menjadi motivasi dan kebanggaan Pemkab Buleleng, hal itu dikarenakan seluruh proses pembersihan lahan sampai dengan penanaman bibit cabai dan penebaran benih ikan tidak menggunakan APBD Pemkab Buleleng.
Nantinya secara bertahap lahan ini akan ditanami komoditi lain penyebab inflasi, seperti bawang putih yang dinilai sangat cocok ditanam di laha Hutan Kota Banyuasri. “Ke depannya tempat ini akan kami tambahkan akses jogging track untuk masyarakat umum, berbagai sayuran juga akan ditanam disini. Rencana nanti saat HUT Kota Singaraja akan ditata untuk kami tanami jenis bambu seperti di Jepang dan Cina.
Sekda Prov. Bali mendukungan penuh kepada Pemkab Buleleng terkait pemanfaatan lahan untuk jadikan program ketahanan pangan dan pengendalian inflasi. Aset tanah milik Pemerintah Provinsi Bali yang berada di ujung Barat dan Timur Buleleng diberikan lampu hijau untuk dapat dimanfaatkan layaknya seperti lahan Hutan Kota Banyuasri.
Dalam hal ini, Bali telah memperoleh penghargaan luar biasa dari Pemerintah Pusat atas upaya menjaga ketahanan pangan. Bali menjadi yang terbaik di Indonesia sebagai daerah dengan indeks ketahanan pangan (IKP) terbaik I dengan nilai 85,19. Atas raihan itu pihaknya menggerakkan seluruh pemerintah kabupaten/kota di Bali untuk melakukan pemetaan terhadap tanaman pangan yang sesuai dengan kebutuhan dengan tingkat produksi yang mencukupi.