(0362) 21146
kominfosanti@bulelengkab.go.id
Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik

Podcast Bincang Komunikasi, Sosialisasi dan Edukasi Peduli HIV/AIDS

Admin kominfosanti | 09 Juli 2024 | 130 kali

ertempat di ruang Buleleng Comand Center Dinas Kominfosanti Buleleng, pada Selasa (9/7), podcast Bincang Komunikasi menghadirkan narasumber Made Ricko Wibawa, SH, dari Yayasan Citra Usadha Indonesia, yang murni bergerak di bidang pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS, dan penyakit-penyakit terkait lainnya seperti kesehatan reproduksi dan seksual, termasuk penyalahgunaan narkoba di Kabupaten Buleleng.

HIV adalah Human Imunodeficiency Virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia, sedangkan AIDS adalah Acquired Immune Deficiency Syndrome yaitu sekumpulan gejala penyakit yang diakibatkan melemahnya sistem kekebalan tubuh manusia. Sementara itu HIV Positif adalah seseorang yang sudah terinfeksi virus HIV tetapi belum menunjukkan gejala-gejala. 

Saat ini kesadaran masyarakat di Kabupaten Buleleng untuk melakukan tes darah mandiri untuk mengetahui apakah terinfeksi HIV atau tidak sudah cukup meningkat, terutama untuk individu yang  merasa melakukan perilaku-perilaku beresiko terhadap penularan HIV. Persyaratan untuk menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang mengharuskan dilaksanakan screening test sebelum keberangkatan, Program pemerintah yang mewajibkan setiap orang yang terkena penyakit kelamin dan TBC, untuk melakukan tes darah HIV, serta untuk ibu hamil trimester pertama juga diwajibkan untuk melakukan tes darah HIV, Sipilis dan Hepatitis. Berbagai upaya tersebut guna menemukan individu yang terinfeksi HIV dan dilakukan upaya pendampingan sehingga tidak jatuh ke stadium AIDS dan bisa hidup normal di tengah masyarakat.

"HIV dapat diobati tetapi tidak dapat disembuhkan, dengan perilaku hidup sehat dan rutin meminum obat, maka orang yang terinfeksi HIV dapat hidup normal dan beraktivitas seperti biasa", tambah Ricko Wibawa. 

Pentingnya sosialisasi dan edukasi tentang HIV/AIDS mulai dari tingkat sekolah hingga ke masyarakat umum sangat diperlukan untuk bersama-sama lebih peduli dalam upaya pencegahan penularan HIV/AIDS, serta edukasi ini diharapkan mampu membantu mengurangi dampak negatif yang dialami penderita HIV/AIDS didalam masyarakat.(DL)