Hari Pahlawan diperingati sebagai penghargaan kepada para Pahlawan yang telah berjuang demi kemerdekaan Indonesia. Namun, lebih dari itu. Peringatan Hari Pahlawan harus dapat menggali dan memunculkan semangat-semangat baru nilai-nilai kepahlawanan.
Hal tersebut disampaikan Wakil Bupati Buleleng, dr. I Nyoman Sutjidra, Sp.OG selaku Inspektur Upacara saat menyampaikan amanat Menteri Sosial, Agus Gumiwang Kartasasmita pada Upacara Peringatan Hari Pahlawan di Langan Ngurah Rai, Sabtu (10/11).
Lebih lanjut, Wabup Sutjidra menjelaskan peringatan Hari Pahlawan bukan hanya sekedar acara namun harus sarat makna. Bukan hanya sebagai sebuah prosesi namun substansi setiap peringatan Hari Pahlawan harus dapat menggali dan memunculkan semangat baru dalam implementasi nilai-nilai kepahlawanan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini penting karena nilai kepahlawan bukan bersifat statis namun dinamis. “Nilai kepahlawan bisa saja menguat ataupun melemah. Untuk itu, kiranya seluruh rangkaian kegiatan peringatan Hari Pahlawan harus menjadi energi dan semangat baru mewarisi nilai perjuangan dan patriotisme dalam membangun bangsa Indonesia,” jelasnya.
Dengan upaya menggali dan juga memunculkan semangat baru nilai kepahlawan dalam kehidupan sehari-hari, maka tema peringatan Hari Pahlawan tahun 2018 adalah “Semangat Pahlawan di Dadaku”. Tema ini mengandung makna sesuai fitrahnya dalam diri setiap insan tertanam nilai-nilai kepahlawanan. Oleh karena itu, siapapun bisa menjadi pahlawan. “Setiap warga Negara Indonesia tanpa kecuali dapat berinisiatif mengabdikan hal yang bermanfaat untuk kemaslahatan diri, lingkungan sekitar, bagi bangsa dan Negara,” ujar Wabup Sutjidra.
Wabup Sutjidra menambahkan setiap zaman pasti ada pahlawannya dan setiap pahlawan pasti berkiprah di eranya. Terkait dengan hal tersebut, bangsa Indonesia memerlukan pahlawan baru. Indonesia saat ini membutuhkan sosok yang berdedikasi dan berprestasi pada bidangnya untuk memajukan negeri ini. Terlebih lagi dibutuhkan sosok pemuda Indonesia sebagai generasi penerus yang mempunyai jiwa patriotism, pantang menyerah, berdisiplin, berkarakter, menguasai ilmu pengetahuan dan keterampilan di bidangnya. “Pemuda saat ini juga harus mampu memanfaatkan keberagaman sebagai modal sosial yang dipergunakan untuk keunggulan Indonesia di dalam pergaulan dunia,” pungkasnya.