Dalam rangka mensosialisasikan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dan inovasi era revolusi industry 4.0 serta menjalin kerjasama antar humas pemerintah, kementrian riset teknologi dan pendidikan tinggi menyelenggarakan forum tematik bakohumas dengan tema “ Iptek dan Inovasi Dalam Industri Kreatif di Era Revolusi Industri 4.0”. Peserta forum tematik bakohumas ini berjumlah 80 orang dari humas perguruan tinggi, humas pemerintah daerah baik propinsi dan kabupaten, dan beberapa dari kementrian pusat bertempat di Hotel Mercure Kuta-Bali, selasa 27/8/2019.
Kegiatan tersebut dibuka oleh Jumain Appe selaku Dirjen Penguatan Inovasi Kemenristekdikti Pusat. Dalam sambutanya industri kreatif ini banyak tumbuh dimasyarakat. Inovasi dibidang teknologi harus memberikan asas kemanfaatan, baik manfaat sosial,ekonomi dan keilmuan. Inovasi harus ada komunikasi terus menerus , tidak bisa berjalan sendiri, kerjasama dengan stake holder, dunia usaha dan Pemerintah Daerah misal perguruan tinggi dan lembaga litbang, karena disitu ada suatu penelitian pengembangan secara kontinu dan menghasilkan manfaat kedepannya. Sinergitas dan kerjasama yang baik dengan berbagai pihak agar bisa berlanjut menjadi suatu model bisnis.“Dalam dunia industri sertifikat keahlian diri yang dinilai sangat penting.Peningkatan kwalitas sumber daya manusia sangat dibutuhkan, untuk itu pemerintah sangat mendukung pengembangan sumber daya manusianya, jika SDM unggul Indonesia maju sesuai program Pemerintah Pusat” pungkasnya.Dalam forum tematik bakohumas menghadirkan pembicara yang sudah sukses dalam bidang industri kreatif yaitu :1. Prof.Suyanto selaku rektor Amikom Yogyakarta yang menghasilkan produk-produk film animasi yang sudah dikenal dimancangera bahkan nilai produknya melebihi harga pesawat terbang. Salah satu produk filmnya animasinya adalah” Aji Saka “yang sudah lounching di Amerika Serikat.2. Andez Risky selaku Co- Founder Sinta Virtual Reality (VR) yang merupakan pioner VR di Indonesia.Produknya Milealab adalah salah satu hasil riset dari Sinta VR sejak tahun 2016 sehingga menghasilkan software platform yang bisa memudahkan guru dan tenaga pendidik dan tenaga pelatih lainnya yang tidak punya basic koding tapi mereka butuh dan membuat konten VR. Tinggal drag dan drop saja seperti main game, mau animasi seperti apa, mereka bisa isi suara sebagai narasi, bisa bikin skenario, kuis bahkan bisa upload 3D asset mereka.3. Ophirtus Sumule selaku direktur Sistem Inovasi Kemenristekdikti. Dalam paparnya, Ophir menjelaskan industry pariwisata sangat berkaitan sekali dengan masalah industri kreatif, untuk kemandirian dan daya saing bangsa maka bidang pariwisata dan industry kreatif yang akan diprioritaskan dalam Hari kebangkitan Teknologi Nasional (Hateknas) tahun ini.“ Hateknas ini diselenggarakan di Bali, serangkaian kegiatan Hateknas ini dilaksanakan pameran risert dan teknologi di Lapangan Niti Mandala Renon dari tanggal 26 sampai 28 Agustus 2019 sebanyak 207 peserta yang ikut dari kalangan industri, perguruan tinggi, lembaga penelitian dan pengembangan dan masyarakat berbagai daerah di indonesia. Malam puncaknya tanggal 28 Agustus 2019 diadakan penghargaan kepada para Gubernur, Pemerintah Daerah, perguruan tinggi terbaik, para peneliti dan industri yang secara nyata berkontribusi positif dalam rangka peningkatan inovasi yang diselenggarakan di Art Center Bali” tambahnya.Dinas Komunikasi, Informatika Kabupaten Buleleng diwakili oleh Ketut Widiasa selaku Kasi Hubungan Media. (wid-pkp)