Memasuki musim penghujan di Tahun 2020 ini, kasus DB di Kabupaten Buleleng meningkat drastis, tercatat dalam kurun waktu satu bulan, sudah ada 382 orang yang positif terkena DB. Dari jumlah tersebut, ada satu korban meninggal dunia.Berdasarkan data yang diperoleh periode 1 Januari hingga 3 Februari 2020 di Dinas Kesehatan Kab. Buleleng, 382 korban yang positif DB itu tersebar di sembilan kecamatan di Buleleng.
Dengan rincian Kecamatan Banjar sebanyak 57 orang, Kecamatan Buleleng 60 orang, Kecamatan Busungbiu 32 orang, Kecamatan Gerokgak 12 orang, Kubutambahan 16 orang, Sawan 9 orang, Seririt 52 orang, Sukasada 40 orang, dan yang paling tertinggi terdapat di Kecamatan Tejakula, dengan jumlah sebanyak 97 orang. Serta Import (warga Buleleng yang tinggal di luar daerah) sebanyak tujuh orang.
Hal ini terjadi lantaran minimnya pemahaman dan kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan lingkungan dan melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M (Menguras, Mengubur dan Menutup) Plus (menanam tanaman pengusir nyamuk seperti sereh dan pohon liligundi).
Disamping itu, masyarakat juga masih mengandalkan fogging atau pengasapan menggunakan pestisida. Terkait hal tersebut, Kamis, 5 Maret 2020, pkl. 15.00 s/d 18.00 Wita, Dinas Kominfosanti Kab. Buleleng melalui Bidang PLIP, Seksi Pengelolaan Informasi Publik, mengadakan kegiatan Sosialisasi Pencegahan Penyakit DB melalui siaran keliling dg mobil unit ke Kec. Buleleng, Banjar, Seririt dan Grokgak.
Hadir dalam kegiatan ini, Kasi PIP, Ketut Reniati, SE, MAP beserta Staf Hardianto Suwandi. (reni/plip)