Bertempat di gedung Unit IV Kantor Bupati Buleleng, Selasa 17 Juli 2018 digelar rapat penyusunan Roadmap Pengendalian Inflasi 2019-2022 Kabupaten Buleleng. Rapat dipimpin Kepala Bagian Perekonomian dan Pembangunan Setda Kab. Buleleng, Desak Putu Rupadi,SE yang dalam pengantarnya menyampaikan bahwa Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kab. Buleleng telah memgambil langkah-langkah dalam upaya menekan laju inflasi, seperti perluasan areal tanam komuditas cabe rawit merah dan buncis, serta melakukan survey pasar dengan mengadakan pasar murah dibeberapa titik di Kabupaten Buleleng saat hari raya Galungan dan Idul Fitri.
Sementara Kepala BPS Kabupaten Buleleng, Eman Sulaeman yang hadir dalam pertemuan menyebutkan ada beberapa faktor penyebab terjadinya inflasi, diantaranya : 1. Pengaruh Musiman, seperti Panen, hari masuk sekolah/kuliah; 2. Pengaruh Distribusi, misalnya distribusi terhambat karena bencana alam; 3. Pengaruh Administered Price yaitu harga barang yang ditentukan pemerintah, seperti TDL, telepon, air, dan lainnya; 4. Pengaruh nilai tukar ripiah, serta yang ke 5. Pengaruh Rumor Suhu Politik.
Selaku pendamping pada rapat tersebut,Hery Catur Wibowo perwakilan dari Bank Indonesia menekankan agar TPID Kabupaten Buleleng senantiasa setiap saat memantau dinamika/pergerakan harga barang yang dikonsumsi masyarakat secara umum seperti: beras, cabai rawit merah, bawang merah/putih dan telor ayam ras yang 3 tahun terakhir dipantau berpotensi menyumbang inflasi.
Hadir mewakili Diskominfosandi Buleleng, Kabid Pengelolaan Layanan Informasi Publik, Putu Idayati,SE