Rabu, 29 Januari 2020, pukul 07.00 wita bertempat di Lapangan Sekolah SMP Negeri 2 Singaraja, di pimpin langsung Ketua Satgas CIRT Buleleng yang sekaligus Kabid Persandian dan Statistik Diskominfosanti Kab Buleleng, Putu Gopi Suparnaca, S. Sos, didampingi Kasi OPP dan jajaran anggota Operasi Patroli Siber serta anggota pembinaan pengamanan Siber
Atas apresiasi Kepala Sekolah SMPN 2 Singaraja (Spenda) Bapak Nyoman Purnayasa, S.Pd., M.M beserta seluruh jajaran pimpinan Guru berkumpul bersama seluruh murid mulai dari kelas (7-8-9) dilapangkan terbuka SMP 2 Singaraja.
Acara ini sangat di apresiasi tinggi seluruh jajaran pimpinan Guru, dalam rangka mengajak anak didik generasi millenialnya untuk bersinergi bersama CIRT Buleleng guna lebih waspada, cermat, dan bijak dalam bermedia sosial.
Adapun tujuan acara ini digelar dalam rangka memulihkan nama baik SMP N 2 Singaraja, jajaran Pimpinan,Guru dan siswa-siswi untuk lebih meningkatkan pemahaman, kesadaran, pemanfaatan akan dampak penggunaan kecanggihan teknologi era industri 4.0 di dunia maya dan media sosial.
Acara tersebut diawali dengan sembahyang Tri Sandya bersama dilanjutkan Brefing Pagi oleh Kepala Sekolah SMPN 2 Singaraja berikutnya Sosialisasi Literasi Keamanan Informasi Siber mengawal generasi milenial untuk bermedia sosial yang bijak serta tegas tolak ancaman berita hoax.
Tegas Gopi, mengajak segenap siswa-siswi dan civitas akademika Spenda Singaraja untuk bangkit dan sadar lagi dalam memahami kecanggihan era teknologi industri 4.0 guna lebih cerdas di manfaatkan pada hal-hal yang positif, berguna, bermanfaat bagi masa depan siswa pelajar generasi millenial sebagai tonggak pembangunan Bangsa, Negara yg mengarah pada SDM unggul Indonesia maju dan sejahtera.
Mengingat ancaman, teknologi kita ada di gawe kita sehari-hari melalui penggunaan Gadget, smartphone bisa dihadapkan pada jeruji besi karena jempolnya. Simbolis ancamannya
(Jempolmu - Jeruji besimu) yang di hadang
Oleh ancaman hukum dan peraturan yang berlaku dari (UU ITE).
Di akhir acara seluruh jajaran guru dan siswa-siswi, membuat testimony (komitmen bersama) untuk menolak tegas ujaran kebencian dari berita hoax.(erry/sandi).