Gelaran Twin Lake Festival (TLF) telah sampai pada hari keempat yang merupakan penghujung dari seluruh rangkaian kegiatan maupun lomba-lomba yang diselenggarakan. Namun bukan berarti tidak menarik, TLF tetap padat akan pengunjung yang ingin menyaksikan lomba terakhir yaitu Lomba Memasak Ikan Patin antar kecamatan se-Kabupaten Buleleng di Wantilan Danau Buyan, Sabtu, (7/7).
Ditemui ditengah-tengah perlombaan, Ketua Panitia Lomba Ir. Made Arnika mengakui bahwa lomba memasak ikan patin merupakan pertama kalinya dilaksanakan pada TLF. Tujuannya untuk mengenalkan komoditi ikan patin pada masyarakat Buleleng. Selain itu, Made Arnika juga menerangkan bahwa dipilihnya ikan patin sebagai olahan lomba masak karena memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi, bahkan melebihi komoditi lele dan juga untuk mengetahui inovasi dan kreatifitas hasil masakan dari para peserta. Waktu yang diberikan kepada peserta lomba untuk mengolah ikan patin adalah 3 jam dan sudah dihidangkan pada meja penilaian.
Sementara itu, salah satu peserta dari kelompok Kecamatan Busungbiu Wayan Jenaka saat wawancara mengakui bahwa baru pertama kali mengolah ikan patin. Tantangannya terletak pada cara mengolah ikan patin agar tidak berbau amis, butuh bumbu-bumbu yang lebih banyak dibanding memasak jenis ikan lainya. Wayan Jenaka juga menjelaskan jenis olahan patin yang akan dibuat adalah Pepes, Soup Ikan dan Tum.
Ditengah-tengah perlombaan, hadir Wakil Bupati Buleleng dr. I Nyoman Sutjidra, Sp.OG melihat-lihat semangat para peserta lomba dalam mengolah ikan patin menjadi berbagai jenis masakan. Dari sekian jenis masakan, Wabup Sutjidra mencoba mencicipi sate lilit ikan patin, dan dinilai sangat enak. “Nah ini baru tukang patus Buleleng, sate lilitnya enak dan bumbunya pas”. Ujar Wabup Sutjidra.
Selang 3 jam berlangsung, para dewa juri menilai seluruh masakan hasil olahan ikan patin dari peserta lomba. Kecamatan Sukasada berhasil meraih Juara I, disusul Kecamatan Seririt Juara II dan Juara III oleh Kecamatan Sawan. (Agst).
Download disini