Komunikasi selalu menjadi jembatan antar manusia untuk berbagi kabar, pengetahuan, dan pesan. Dari masa ke masa, cara manusia berkomunikasi terus berkembang seiring kemajuan teknologi dan kebutuhan masyarakat. Dahulu, pesan disampaikan melalui cara-cara sederhana yang mengandalkan tanda, tulisan, dan perantara manusia sebelum hadirnya teknologi komunikasi modern. Kini, dalam hitungan detik, informasi dapat tersebar ke seluruh penjuru dunia melalui internet dan media digital.
Bunyi, Tulisan, dan Makna
Sebelum hadirnya teknologi modern, masyarakat Indonesia lebih dulu membangun jembatan informasi dengan cara-cara sederhana namun efektif pada masanya. Mulai dari kentongan yang menjadi alat penyampai pesan kolektif di tengah kehidupan masyarakat. Bunyi khasnya menjadi tanda bahaya, panggilan berkumpul, hingga pengantar kabar penting. Dari sanalah lahir tradisi komunikasi yang menumbuhkan rasa kebersamaan dan gotong royong.
Perkembangan berikutnya menghadirkan surat kabar, yang membuka jendela informasi yang lebih luas bagi masyarakat. Melalui surat kabar, masyarakat mulai mengenal gagasan baru, peristiwa nasional, dan semangat perjuangan bangsa. Tak lama kemudian, radio hadir membawa pesan dengan jangkauan yang lebih luas. Melalui radio, berita dan pidato kenegaraan tersiar, membangkitkan semangat persatuan khususnya pada era kemerdekaan. Sementara itu mesin tik juga tak kalah penting, menjadi alat untuk para para petugas penyampai informasi dan wartawan dalam menulis berita, naskah pidato, hingga dokumen resmi negara. Setiap tulisan yang diketik mencatat jejak perjuangan dan pembangunan bangsa.
Perjalanan Lembaga Informasi di Masyarakat
Perkembangan berbagai media komunikasi juga diikuti oleh perubahan lembaga yang mengelola arus informasi di Indonesia. Seiring kemajuan teknologi dan kebutuhan masyarakat yang terus berubah, penyebaran informasi tidak lagi terbatas pada berita dan pesan pembangunan. Tugas itu kemudian berkembang menjadi pengelolaan komunikasi dan informasi publik secara lebih luas.
Lembaga yang dahulu dikenal sebagai Departemen Penerangan bertransformasi menjadi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), dan kini memasuki babak baru sebagai Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). Melalui transformasi ini, semangat melayani masyarakat terus hidup guna menyebarkan informasi yang akurat, memperkuat literasi digital, dan memastikan masyarakat dapat mengakses pengetahuan dengan mudah melalui beragam media, baik konvensional maupun digital.
Perkembangan teknologi telah mengubah cara manusia berkomunikasi. Informasi mengalir cepat melalui internet, media sosial, portal berita, dan aplikasi pesan instan. Masyarakat tak hanya menjadi penerima, tetapi juga pencipta informasi. Komdigi bersama Komunitas Informasi Masyarakat (KIM) terus berupaya menjaga ekosistem informasi yang sehat melalui literasi digital, kolaborasi, dan edukasi publik guna mewujudkan arus informasi yang lebih sehat dan bermanfaat bagi masyarakat.
Sumber : Direktorat Jenderal Komunikasi Publik dan Media - Komdigi
Artikel dapat dibaca pada : https://djkpm.komdigi.go.id/berita/artikel/museum-penerangan/perjalanan-komunikasi-dari-masa-ke-masa