Sejak dilantik menjadi Ketua TP.PKK Buleleng pada tahun 2012, Nyonya Aries Suradnyana tak bisa diam mencurahkan perhatiannya pada gerakan kesejahteraan keluarga di Kabupaten Buleleng. Istri Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana ini rutin menyambangi desa terpencil di pelosok bukit.Dalam perjalanan ke desa-desa inilah, ia melihat kenyataan jumlah anak yang mengenyam jenjang pendidikan anak usia dini masih sangat perlu diperjuangkan. Hatinya pun terketuk mengembangkan PAUD demi terpenuhinya hak anak Buleleng untuk mendapatkan pendidikan, apalagi sebagai istri Bupati dirinya secara otomatis menyandang predikat sebagai Bunda PAUD Kabupaten Buleleng dengan tanggungjawab mengayomi PAUD di Kabupaten Buleleng.
Mengembangkan PAUD di Kabupaten Buleleng tidak mudah. Tantangannya banyak, dari letak sejumlah desa di wilayah berbukit yang tergolong sulit diakses sampai masih adanya orangtua yang belum menyadari pentingnya pendidikan bagi anaknya dikarenakan beban ekonomi serta pendidikan orangtua yang masih rendah. Di sisi lain minimnya pendapatan pemerintah desa dan belum terbukanya perhatian perbekel juga membuat di desa itu tidak ada PAUD. Dan kalaupun di desa ada PAUD, kondisinya memprihatinkan, dari fasilitas yang minim sampai gajih guru yang sangat jauh dari pengabdiannya. Namun demikian, Aries Suradnyana tidak menyerah. Sejumlah langkah secara aktif dibuat untuk mengembangkan PAUD di Kabupaten Buleleng.
Langkah awal dilakukan oleh Aries Suradanyana untuk mengembangkan PAUD di Buleleng adalah membentuk Tim Bunda PAUD yang terdiri dari Kadis Pendidikan selaku pembina, serta melibatkan HIMPAUDI- Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia , IGTKI- Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia, GOPTKI- Gabungan Organisasi Penyelenggara Taman Kanak-kanak Indonesia, Forum PAUD dan instansi terkait seperti BPMPD, Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan. Setelah itu dilakukan pendataan jumlah PAUD dan capaian angka APK – Angka Partisipasi Kasar atau jumlah PAUD dan jumlah anak usia PAUD yang tertampung dalam PAUD. Selain itu dicermati pula apakah jumlah PAUD di desa sudah ada atau cukup satu PAUD saja. Langkah berikutnya melihat bagaimana peran CSR dunia usaha ikut berpartisipasi mendukung PAUD di Kabupaten Buleleng. “ Setelah melakukan tiga langkah itu, barulah kami melakukan upaya perbaikan kondisi PAUD di Kabupaten Buleleng,” ungkap Aries Suradnyana.
Lebih jauh dipaparkan, langkah selanjutnya yang dilakukan bersama Tim Bunda PAUD membuat daftar yang dibutuhkan mengembangkan PAUD untuk kemudian diserahkan kepada pihak swasta yang memiliki dana CSR.
Di sisi lain, Nyonya Aries Suradnayan juga gencar melakukan sosialisasi agar PAUD didirikan di desa-desa sehingga semua anak dapat mengenyam PAUD sebelum memasuki sekolah dasar. Sosialisasi ini kerap dilakukan terintegrasi dengan berbagai kegiatan PKK di desa. Dalam kesempatan bersua dengan warga desa, ia melakukan pendekatan dan komunikasi personal dengan tokoh – tokoh masyarakat dan pendidik di desa agar memperhatikan keberadaan PAUD di desa itu. “ Kegiatan PAUD bisa digendengkan dengan aktifitas Posyandu,” sarannya pada ibu-ibu TP.PKK Desa Bongancina, pada bulan Februari lalu.
Sosialisasi juga dilakukan melalui siaran dialog interaktif di radio dikarenakan siaran radio mampu menjangkau pelosok desa. Siaran ini mendapat respon yang baik karena banyak penelpon yang masuk dan urun saran dalam mengembangkan PAUD.
Hasil dari perjuangan keras Nyonya Aries Suradnayan sebagai Bunda PAUD berbuah manis. Ketika digelar lomba PAUD tingkat propinsi Bali, PAUD Buleleng mampu merebut juara satu untuk kategori APK- Angka Partisipasi Kasar atau peningkatan jumlah PAUD dan jumlah anak usia PAUD yang mengikuti PAUD. Kemudian ketika mewakili Bali dalam lomba di tingkat nasional, raihan prestasinya patut diacungi jempol karena PAUD Buleleng sebagai wakil Bali masuk nominasi sepuluh besar.
Terkait dengan APK PAUD Buleleng, sebenarnya masih dibawah APK rata-rata Propinsi yang berjumlah 75 persen sedangkan APK PAUD si Buleleng sebanyak 70 persen per Oktoer 2014. Tetapi capaian APK ini mengalami peningkatan yang bagus jika dilihat dari APK PAUD Buleleng tahun 2011 yang mencapai 46 persen, lalu tahun 2012 APK 65 persen, kemudan tahun 2013 sebanyak 68,52 persen , selnjutnya di tahun 2014 meningkat menjadi 70 persen. “Melalui sosialiasi yang gencar, mudah-mudahan target saya meningkatkan APK 75 persen tercapai di tahun 2015, “ harapnya.
Selain meningkatkan APK, target lain yang dikejarnya meningkatkan jumlah PAUD, dimana satu desa minimal ada satu PAUD. Target ini juga berhasil dicapai. Namun ia tidak puas, ke depannya ia menargetkan satu banjar satu PAUD, supaya orangtua lebih dekat mengantar anaknya ke PAUD.
Keberhasilannya yang melegakan adalah mampu meyakinkan Pemerintah Kabupaten Buleleng agar memproses 14 TK swasta di desa menjadi TK negeri. “Saat ini sedang diproses. Dengan bersatatus negeri, Pemkab.Buleleng lebih mudah memberikan bantuan untuk membantu TK itu,” jelas Aries Suradnyana yang memiliki nama lengkap I Gusti Ayu Aries Sujati.
Perjuangan Nyonya Aries Sujati Suradnyana sebagai Bunda PAUD Buleleng dalam mengembangkan dan mengayomi PAUD di Buleleng tujuannya agar anak-anak mendapat hak pendidikan dengan merata di mana pun mereka berada. Semangat luhur demi anak-anak Buleleng mendapatkan hak pendidikannya ini merupakan salah satu jawaban penerus cita-cita RA.Kartini.(st)
Sima 2015
Download disini