Destinasi wisata selam di Kabupaten Buleleng, tidak hanya di Pulau Menjangan, Pemuteran, dan Umeanyar. Namun, ada juga mutiara baru wisata selam dengan keindahan terumbu karang, yakni di Desa Penuktukan, Kecamatan Tejakula. Kabupaten Buleleng sendiri memiliki garis pantai terpanjang dan juga memiliki terumbu karang terluas di Bali. Khusus di Kecamatan Tejakula, terumbu karang tersebar dari Desa Tembok sampai Desa Pacung.

Dari wawancara dengan Sekretaris Desa Penuktukan, Gede Sutawan didapatkan informasi, bahwa Desa Penuktukan sekarang menjadi salah satu tujuan wisata selam untuk daerah Buleleng Timur. Keindahan alam bawah laut Desa Penuktukan tidak kalah dengan wisata bawah laut di daerah lain. Dijelaskan lebih lanjut, bahwa sekitar tahun 2009 – 2011, terumbu karang diperairan desa Penuktukan dan sekitarnya di Kecamatan Tejakula memiliki tingkat tumbuh kembang karang-karang baru yang tinggi dibandingkan beberapa lokasi pamantauan lainya di Bali. Namun, media tempat menempel dan tumbuhnya karang pada dasar peraian sangat minim jumlahnya  karena dasar lautnya berpasir. Menyikapi kondisi tersebut, sebagai kepedulian masyarakat Desa Penuktukan, maka pada tanggal 2 Juni 2008 dibentuklah Kelompok Pelestari Pencinta Alam Bawah Laut dengan nama “ Taman Segara ”. Pembentukan kelompok ini dituangkan dalam keputusan Perbekel  Desa Penuktukan Nomor 6 tahun 2008. Semangat konservasi berlanjut dengan pembuatan “Terumbu Karang Buatan” yang dilakukan secara mandiri oleh Kelompok Taman Segara. Terumbu karang buatan yang ditanam di peraiaran Desa Penuktukan yaitu jenis hexsadome atau fishdome yaitu terumbu karang buatan yang berbahan dasar dari semen dan pasir yang didesain mirip berbentuk kubah atau stupa bola-bola yang berlubang enam dengan lingkaran kira-kira sekepalan tangan orang dewasa bisa masuk ke lobang-lobang tersebut. Disamping itu, ditanam pula jenis terumbu karang Roti Buaya yaitu terumbu karang buatan yang bahan dasarnya sama dengan hexadoom yang didesain mirip dengan terumbu karang dilaut. Oleh masyarakat dikatakan memiliki bentuk mirip roti buaya sehingga oleh para nelayan dikenal dengan nama terumbu karang buatan “Roti Buaya”.

Ditinjau dari aspek konservasi, terumbu karang mempunyai fungsi dalam hal pemeliharaan proses-proses ekologis dan sistem penyangga kehidupan di wilayah pesisir, laut dan pulau-pulau kecil, habitat berbagai jenis biota sehingga berfungsi sebagai pengawetan keanekaragaman hayati dan plasma nuftah. Keberadaan terumbu karang merupakan benteng alamiah yang melindungi pantai dari bahaya erosi dan abrasi karena mampu meredam energi gelombang sebelum mencapai pantai. Ekosistem terumbu karang juga merupakan ”pabrik alam” bagi terbentuknya pasir putih.  Ditinjau dari aspek produksi, keberadaan ekosistem terumbu karang memberi manfaat yang besar bagi pemenuhan kebutuhan pangan, bahan baku industri dan menopang mata pencaharian masyarakat pesisir melalui kegiatan perikanan. Ekosistem terumbu karang merupakan habitat berbagai biota laut bernilai ekonomis penting. Peranan terumbu karang dalam menunjang perikanan setidak-tidaknya dapat dilihat dari tiga aspek yaitu penangkapan ikan secara langsung di dalam ekosistem terumbu karang, penangkapan ikan di sekitar terumbu karang dan penangkapan ikan di laut lepas yang produktivitasnya didukung oleh keberadaan ekosistem terumbu karang. Sementara itu ditinjau dari aspek rekreasi dan pariwisata, ekosistem terumbu karang memberi kontribusi yang signifikan bagi kemajuan pembangunan pariwisata khususnya pariwisata bahari.

Khusus untuk tujuan pariwisata, keindahan pemandangan terumbu karang dan eksotisme ikan hias di Penuktukan tidak perlu menyelam jauh-jauh.  Hanya 5 meter dari bibir pantai, terumbu karang dan gerombolan ikan bisa ditemukan. Tidak perlu melakukan diving, sebab, hanya dengan snorkeling, pemandangan tersebut bisa dilihat. Dari informasi yang didapat, wisata selam Desa Penuktukan memiliki tiga titik penyelaman yaitu Angel Canyon yang sangat dekat dengan bibir pantai, Oasis dan Coral Stair.