Tajuk
Stress Digital
Media sosial (medsos) kini sudah demikian merambah. Laki-perempuan, tua-muda banyak yang keranjingan facebook, twitter, whats-app, dan sejenisnya. Kalau tidak begitu, ya tidak gaul, katanya. Banyak waktu dan bahkan uang dikeluarkan untuk memenuhi keinginan untuk berselancar di dunia maya. Kalau tidak dapat ber-sosmed sehari saja, gimana gitu. Serasa ada yang kurang. Demikianlah, soisial media sudah menjadi bagian dalam keseharian banyak orang. Dengan media sosial ini, kita bisa sharing dan connecting dengan para sahabat.
Akan tetapi, kalau medsos itu dimanfaatkan dengan benar, maka dia akan mendatangkan kebermanfaatan bagi pelakunya. Misalnya, teman bertambah banyak, berbagai informasi bisa didapat dengan segera, diskusi tentang suatu topik yang sedang aktual pun bisa dilakukan tanpa mesti bertatap muka.
Akan tetapi, jika media sosial dipakai untuk mengeluarkan unek-unek yang sangat pribadi sifatnya, disertai pula dengan umpatan atau caci-maki karena marah, kesal, benci, maka boleh jadi akan berakibat negatif. Ia yang merasa menjadi korban pem-bully-an bisa mengadukannya ke pihak berwajib jika merasa dirugikan. Misalkan, dicemarkan nama baiknya. Kalau hal ini dilakukan, maka tak pelak lagi, yang bersangkutan bakal kena stress digital. Tak hanya yang di-bully, juga yang mem-bully.
Walaupun kita suka ber-medsos, mungkin ada baiknya memperhatikan waktu dan kebermanfaatannya. Jangan sampai, misalnya, waktu produktif kita dalam keseharian terbuang percuma hanya untuk ngurusi hal-hal yang tidak bermanfaat : hanya untuk menjaga agar selalu bisa berkomentar, hanya untuk mengetahui bagaimana pendapat orang tentang diri kita, dan lain-lain. Pertanyaan intinya adalah, seberapa pentingkah semua itu? Apalagi ada komentar-komentar yang membikin kita stress dan selalu berusaha membuat jawabannya. Lantas, kita pun sibuk dengan gawai (gadget) di tangan, bahkan menjadi tak peduli dengan orang atau teman yang ada di depan kita sekalipun.
Tulisan ini bukanlah bermaksud agar kita menghindari ber-medsos, melainkan mengutamakan kebermanfaatannya dan mempertimbangkan waktu yang dipergunakan untuk itu. Bersosialisasi tak ada salahnya, tapi jangan sampai kita dibuat ketergantungan olehnya. Ber-medsos silakan, tapi jangan pula sampai jadi boomerang buat kita. Mari pergunakan kemajuan tenologi ini dengan sehat, aman, dan nyaman Jangan sampai stress karenanya.(swc).
Sima 2015