Suasana Taman Kota Buleleng pada Minggu (31/8) dipenuhi nuansa kebersamaan saat Pemerintah Kabupaten Buleleng menggelar Apel Harmoni sebagai respons atas dinamika nasional yang berkembang. Kegiatan ini dihadiri jajaran Forkopimda, unsur TNI-Polri, tokoh masyarakat, tokoh agama, serta perwakilan perguruan tinggi dan organisasi kemasyarakatan. Turut hadir dalam kegiatan ini Kadis Kominfosanti Buleleng, Ketut Suwarmawan.
Acara ini menjadi momentum penting untuk menguatkan komitmen seluruh komponen daerah dalam menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban, yang sangat krusial bagi kelancaran pembangunan dan keberlanjutan sektor pariwisata di Buleleng.
Kapolres Buleleng, Ida Bagus Widwan Sutadi dalam sambutannya menekankan pentingnya mengantisipasi dinamika nasional yang berpotensi mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa. Ia juga mengingatkan bahwa Bali sebagai etalase Indonesia harus menjaga citra dan kepercayaan wisatawan.
“Bali adalah etalase Indonesia di mata dunia. Setiap gejolak sosial akan berdampak langsung pada kepercayaan wisatawan dan citra negara, sehingga stabilitas keamanan di Buleleng harus menjadi prioritas bersama,” tegasnya.
Pihaknya juga menginstruksikan seluruh jajaran Polres Buleleng untuk meningkatkan patroli, deteksi dini, serta mengedepankan pendekatan humanis dalam setiap langkah pengamanan.
Sementara itu, Bupati Buleleng I Nyoman Sutjidra dalam sambutannya mengapresiasi sinergi antara pemerintah daerah, TNI, Polri, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan seluruh elemen masyarakat. Ia menekankan bahwa keamanan dan ketertiban wilayah adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya aparat.
“Perbedaan suku, agama, budaya, maupun pandangan politik harus menjadi kekuatan untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan, bukan pemicu perpecahan,” ungkap Bupati Sutjidra.
Ditambahkannya Bupati Sutjidra juga mengajak masyarakat terus menjaga komunikasi yang baik antar elemen, sehingga suasana yang aman, damai, dan kondusif dapat mendukung pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Apel Harmoni diakhiri dengan doa bersama, sebagai simbol harapan agar Buleleng tetap aman, damai, dan harmonis. Sinergi dan komunikasi lintas sektor diharapkan terus terjalin, sehingga Buleleng dapat mempertahankan citra sebagai daerah yang stabil, ramah, dan aman bagi masyarakat maupun wisatawan. (Ag)