Pj. Lihadnyana mengungkapkan bahwa MPP adalah pilar reformasi birokrasi, membawa perubahan positif pada tiga generasi layanan dengan konsep pelayanan satu pintu, pelayanan satu atap, dan solusi bagi masyarakat yang menginginkan perizinan cepat dan terpusat.

"Ini sesuai dengan instruksi presiden, bahwa pemerintah pada hakikatnya dapat mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik serta meningkatkan pelayanan publik," tegasnya.

Sebagai birokrat dari Desa Kekeran, Pj. Lihadnyana menekankan pentingnya memberikan pelayanan yang humanis dan unggul di MPP. Hal ini diharapkan dapat mendorong partisipasi masyarakat untuk mengunjungi dan mengoptimalkan layanan publik, memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.

Sang Made Mahendra Jaya, PJ Gubernur, memberikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif Pemerintah Kabupaten Buleleng dalam mendirikan MPP di lokasi strategis, yakni di area pasar.

"Ini bagus sekali, saya sangat mengapresiasi. Seperti yang disampaikan Pj. Bupati, ini satu-satunya MPP yang berada di area pasar. Diperlukan komitmen yang kuat untuk mewujudkannya," ujarnya.

Menyadari stigma negatif seputar layanan publik, Sang Made Mahendra Jaya yakin bahwa kehadiran MPP akan meningkatkan standar dan kualitas layanan publik, menjadi pendorong utama transformasi layanan di Kabupaten Buleleng.

"Artinya, kehadiran MPP ini harus menjamin layanan yang efisien, cepat, dan terjangkau. Ini akan mendorong investasi di Kabupaten Buleleng serta mendukung percepatan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi, memberikan mutu pelayanan di berbagai aspek," pungkasnya.

Kehadiran Forkopimda Kabupaten Buleleng, Kepala Dinas Kominfosanti, dan kepala SKPD lainnya dalam kesempatan ini menunjukkan dukungan terhadap langkah progresif ini dalam mengubah wajah pelayanan publik di daerah.