Pemerintah Kabupaten Buleleng melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP2KBP3A) menggelar Pertemuan Koordinasi dan Kerja Sama Lintas Sektor di Ruang Rapat Unit IV Kantor Bupati Buleleng, Selasa (28/10).
Kegiatan ini bertujuan memperkuat sinergi lintas sektor dalam upaya pencegahan berbagai permasalahan sosial yang melibatkan perempuan dan anak, di antaranya Kekerasan terhadap Perempuan (KtP), Kekerasan terhadap Anak (KtA), Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), penanganan Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH), serta pencegahan Perkawinan Anak. Seluruh langkah tersebut diarahkan untuk mendukung terwujudnya Kabupaten Layak Anak (KLA).
Plt. Kepala DP2KBP3A Kabupaten Buleleng, Made Supartawan, menegaskan pentingnya keterlibatan seluruh pemangku kepentingan untuk menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, dan ramah bagi perempuan dan anak.
“Melalui kebijakan Kabupaten Layak Anak, kita ingin memastikan setiap anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dalam suasana yang aman serta bebas dari kekerasan,” ujarnya.
Supartawan juga menyoroti sejumlah tantangan yang masih dihadapi, seperti kekerasan dalam rumah tangga dan meningkatnya paparan rokok di kalangan pelajar. Ia berharap kerja sama lintas sektor yang terbangun dalam forum ini dapat memperkuat upaya pencegahan dan mempercepat terwujudnya Buleleng sebagai Kabupaten Layak Anak.
Pertemuan tersebut diikuti oleh perwakilan berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan instansi terkait. Dinas Kominfosanti Kabupaten Buleleng turut hadir, diwakili oleh Penata Layanan Operasional, K. Dwi Riantini.