Pemerintah Kabupaten Buleleng melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buleleng menggelar Rapat Pembahasan Laporan Akhir Rencana Kontingensi Kekeringan Kabupaten Buleleng pada Senin (20/10) bertempat di Ruang Rapat Kantor BPBD Kabupaten Buleleng.
Rapat dibuka oleh Sekretaris BPBD Kabupaten Buleleng, I Nyoman Mawan, S.E. dan dihadiri oleh seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) serta perwakilan kecamatan se-Kabupaten Buleleng. Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian, dan Statistik (Diskominfosanti) Kabupaten Buleleng turut hadir, diwakili oleh Pranata Humas Ahli Muda, I Gusti Ngurah Agung Darma Yudha, S.E.
Dalam pembahasan laporan, ditetapkan Kecamatan Gerokgak sebagai wilayah skenario kegiatan, dengan pelaksanaan berlangsung selama bulan Juli hingga Oktober. Wilayah terdampak mencakup seluruh desa di Kecamatan Gerokgak, yang berpotensi mengalami dampak kekeringan signifikan.
Adapun bahaya sekunder yang diidentifikasi meliputi gangguan kesehatan seperti diare, demam, dehidrasi akut, kekurangan gizi, penyakit kulit, sanitasi buruk, serta komplikasi kesehatan bagi kelompok rentan dan penderita penyakit bawaan. Dampak kekeringan juga berpotensi mempengaruhi aspek kependudukan, ekonomi, lingkungan, dan layanan publik di wilayah terdampak.
Melalui rapat ini, diharapkan seluruh pihak terkait dapat memperkuat koordinasi dan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana kekeringan, guna meminimalisir dampak yang dapat terjadi terhadap masyarakat dan lingkungan di Kabupaten Buleleng.