Dinas Kominfosanti Kabupaten Buleleng hadir serta mengikuti pertemuan pembahasan dan diseminasi Hasil Diseminasi Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) FK-KMK UGM dengan dukungan Program Kemitraan Australia-Indonesia untuk Ketahanan Kesehatan (AIHSP) yang telah melaksanakan studi tentang Pandangan, Penerimaan, Kekhawatiran, dan Aksesibilitas terhadap Vaksin COVID-19, 3T serta Pencegahan dan Dampak COVID-19 terhadap Gender Equality, Disability and Social Inclusion, secara virtual pada Rabu, (27/7).
Dalam kesempatan ini, Dinas Kominfosanti Kabupaten Buleleng yang diwakili oleh Kabid Santi, Komang Ery Marta menanggapi paparan dan rekomendasi dari PKMK FK-KMK UGM, bahwa sejauh ini Dinas Kominfosanti sudah menyebarkan informasi dan edukasi tentang Covid-19 melalui website dan media sosial, serta literasi isu hoaks yang beredar baik lokal maupun nasional.
Selanjutnya juga, disampaikan apresiasi terhadap rekomendasi tersebut untuk penyebaran informasi dan literasi selanjutnya agar lebih ramah disabilitas.
Selain itu, dampak Covid-19 di lingkungan Desa Bengkala, Kab Buleleng yang menjadi tempat penelitian terdapat banyak penyandang disabilitas yang stress, cemas, dan gangguan mental karena urusan ekonomi, dan masalah pekerjaan.
Melihat hal ini, maka dilanjutkan rekomendasi dengan membangun sistem data (penyandang disabilitas) di tingkat desa hingga kabupaten. Dinsos bisa melakukan kerjasama dengan filantropi nasional untuk memberikan modal usaha penyandang disabilitas. Disamping itu, Dinkes bisa menyediakan juru bahasa isyarat di bagian pendaftaran dan apotik.
Disamping itu, upaya yang dilakukan oleh dinsos sudah mendata penyandang disabilitas lansia yang belum divaksin, dan juga Dinsos sudah berupaya semaksimal mungkin dalam upaya peningkatan SDM dengan pelatihan-pelatihan menjahit, pelatihan spa, agar memiliki keahlian sendiri.
Untuk para pelatihan juga diberikan stimulan peralatan kerja. Masyarakat yang penyandang disabilitas dan misikin untuk kesehatan sudah dalam Jaminan Kesehatan yang ditanggung APBD.