Senin (15/1) bertempat di Ruang Rapat Lobby Rumah Jabatan Bupati Buleleng. Dilaksnakan Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah yang diselenggarakan oleh Kementrian Dalam Negeri secara virtual dipimpin Mentri Dalam Negeri, yang dalam hal ini diwakili Inspektur Jendral Kemendagri Komjen Pol Drs. Tomsi Tohir M.Si.
Rakor dihadiri oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Buleleng, dan didampingi oleh perwakilan Forkopimda Buleleng dan OPD terkait. Hadir Dari Kominfosanti, Kabid Persandian dan Statistik.
Dalam arahannya, Irjen Tomsi kunci pengendalian inflasi adalah pengelolaan stok dan monitoring, jika terjadi kekurangan di Daerah maka Pusat bisa lakukan intervensi dengan cepat, terutama di Beras dan Bahan Bakar Minyak.
Menurut Perum Bulog, harga beras masih relatif tinggi, dikarenakan produksi gabah dalam negeri masih belum pulih. Penanaman Padi di wilayah Jawa masa tanamnya mundur, hingga panennya jug mengalami kemunduran, kemuadian membuat kebijakan pasar global, yang membuat pasar global ikut terimbas menaikkan harga. Satgas Pangan Kepolisian RI sesuai pesan Presiden kepada Pemerintah Daerah bisa menggunakan APBD untuk intervensi harga beras jika merangkak naik. Saat ini yang mesti diwaspadai adalah harga cabai yang masih di atas acuanharga nasional meningkat sebesar 13,3 %.
Kegiatan Rakor di tutup oleh Irjen, dan menegaskan kepada pemerintah daerah untuk terus menjaga tingkat inflasi sesuai dengan data-data yang telah dipaparkan tadi. Pada akhir kegiatan Ibu Asisten Rousmini menekankan integrasi kepada Perusahan Daerah, Dinas Pertanian dan Dinas Perindagkop UKM untuk melaporkan segala bentuk kegiatan yang menjadi upaya penstabilan harga dan penurunan inflasi yang akan dilaksanakan, apalagi masih awal tahun 2024.