Sekda Suyasa menegaskan pentingnya pemanfaatan teknologi digital di era modern saat ini karena dapat mempermudah dan mempercepat berbagai proses, yang secara otomatis akan meningkatkan produktivitas para pelaku UMKM. Dalam rangka mengukur keberhasilan transformasi ini, dinas yang menaungi UMKM akan mengevaluasi jumlah UMKM yang mengimplementasikan digitalisasi serta berapa UMKM yang sudah memanfaatkan digitalisasi dalam transaksi mereka.

Saat ini, Buleleng memiliki hampir 66 ribu UMKM, dan harapannya adalah bahwa semua dari mereka akan memanfaatkan digitalisasi sebagai pendukung dalam pemasaran mereka.

Dengan adanya Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT), Sekda Suyasa yakin bahwa pelaku UMKM yang masih menggunakan sistem konvensional akan mendapatkan pendampingan berkala, terutama dalam hal pengemasan, branding, dan pemasaran, dengan tujuan agar mereka dapat terus mengikuti perkembangan kebutuhan pasar.

Salah satu bentuk nyata dari pendampingan UMKM adalah kolaborasi dengan Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha), di mana 18 UMKM di Desa Wisata telah mendapatkan survei dari 54 mahasiswa Prodi D4 Pengelolaan Perhotelan. Mahasiswa-mahasiswa ini bertugas untuk mendampingi dan menemukan solusi atas permasalahan yang dihadapi oleh para pelaku UMKM, dengan harapan dapat meningkatkan kualitas dan kemampuan mereka.

Pelaku UMKM seperti Ni Luh Ariani dari Desa Sudaji merasa sangat positif terhadap kegiatan ini, karena hal ini membantu produknya dikenal oleh lebih banyak orang, berkat campur tangan Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi, dan UKM (DisdagperinkopUKM) Buleleng yang membantu dalam perijinan dan pengembangan usahanya.

Kegiatan Gema UMKM ini bertemakan "Melalui Transformasi Digital, Kita Wujudkan UMKM Naik Kelas dengan Kemampuan Bersaing dan Koperasi yang Modern" dan dihadiri oleh sejumlah pejabat terkait, termasuk Kepala Dinas Ketut Suwarmawan dan Sekretaris Luh Putu Adi Ariwati bersama jajaran staf Dinas Kominfosanti.