Senin (8/7) bertempat di Ruang Rapat Loby Kantor Bupati Buleleng. Dilaksnakan Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah yang diselenggarakan oleh Kementrian Dalam Negeri secara virtual dipimpin Plt. Kementrian Dalam Negeri, Bapak Tomsi Tohir.
Rakor dihadiri oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Buleleng, Made Rousmini dan didampingi oleh kadis Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Buleleng dan perwakilan Forkopimda Buleleng, serta OPD terkait. Hadir Dari Kominfosanti, Kabid Persandian dan Statistik.
Dalam arahannya, Plt Sekjen Tohir, taraf inflasi di Indonesia saat ini masih sangat relatif stabul, masih ada 10 (sepuluh) Provinsi yang masih berada pada angka inflasi tertinggi dari rata-rata nasional, dan arahannya untuk ambil langkah pengendalian pada kabupaten masing-masing. Harga bahan makanan yang masuk dalam status harga tidak aman atau tinggi yaitu minyak goreng, bawang putih, daging ayam ras yang menurun kantor staf Kepresidenan Bidang Perekonomian. Lanjut arahan minggu lalu untuk laporan distribusi pupuk sudah ada 158 Kabupaten/Kota yang sudah melakukan laporan dan upaya pembenahan termasuk Kabupaten Buleleng.
Dalam kegiatan Rakor kali ini Tohi lanjut menambahkan dan masuk ke penanggulangan TBC, rangkaian penanganan sudah dimulai sejak 10 Juni 2024 di tingkat kementrian, kemudian pada minggu-minggu ke depan ke tingkat provinsi dan kab/kota.
Lanjut dari Kementrian kesehatan melalui Dirjen memberikan penjelasan bahwa ada 5 (lima) indikator dalam penanganan TB, yaitu penemuan kasus, inisiasi pengobatan, investigasi kontak, kebijakan daerah, dan penerapan SPN kesehatan. Hal tersebut diharapkan untuk menjadi atensi di daerah. Termasuk pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio.
Kegiatan Rakor di tutup oleh Plt Sekjen dan meningkatkan kepada pemerintah daerah untuk terus menjaga tingkat inflasi sesuai dengan data-data yang telah dipaparkan tadi.