Sekretaris Dinas Kesehatan Buleleng, Nyoman Budiastawan, menyatakan kesiapan Buleleng dalam menjalankan program ini. Program ber-Wolbachia adalah metode pendukung untuk mengurangi penyebaran kasus DBD di Buleleng dengan cara menyebarkan benih nyamuk yang membawa bakteri alami bernama Wolbachia. Budiastawan menjelaskan bahwa program serupa telah sukses diujicobakan di Jogja, dengan penurunan kasus DBD mencapai 77% dan laporan dari rumah sakit turun hingga 87%.

Pihak berwenang di Buleleng yakin bahwa program ini akan berhasil di wilayah mereka, terutama jika didukung oleh partisipasi aktif masyarakat dalam pelaksanaannya pada bulan November ini.

Dalam paparan oleh perwakilan World Mosquito Program Indonesia, Novita Nandika menjelaskan bahwa telur nyamuk ber-Wolbachia akan disebar ke rumah-rumah warga untuk kemudian dirawat atau menjadi "orang tua asuh" nyamuk tersebut. Setiap titik penyebaran telur nyamuk akan diberikan satu wadah dengan jumlah 500 telur, dengan target keberhasilan penetasan maksimal sebanyak 250 nyamuk. Nyamuk yang membawa bakteri Wolbachia ini diharapkan dapat "bergaul" dengan nyamuk lokal dan berkembang biak bersama dengan bakteri Wolbachia, dengan harapan mengakhiri rantai wabah DBD di Buleleng.

Dalam acara tersebut, Dinas Kominfosanti Buleleng hadir yang diwakili oleh Kabid Pengelolaan Komunikasi Publik, I Putu Suryada Santhi.