Dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia, Komunitas Semeton Koi Buleleng kembali menggelar Koi Festival untuk kedua kalinya yang berlangsung di Gedung Mr. I Gusti Ketut Pudja, eks Pelabuhan Buleleng, Sabtu, (10/8). Kepala Bidang Tata Kelola dan SDM SPBE, Ngakan Gde Dwi Dharma Yudha turut hadir mewakili Kepala Dinas Kominfosanti Kabupaten Buleleng.
Kegiatan ini secara resmi dibuka oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten Buleleng, I Gede Sandhiyasa, yang hadir mewakili Penjabat (Pj) Bupati Buleleng. Dalam sambutannya, Sandhiyasa menyampaikan apresiasi yang mendalam terhadap Komunitas Semeton Koi Buleleng yang telah konsisten menyelenggarakan festival ini sebagai bagian dari perayaan HUT RI.
Sandhiyasa juga menyoroti perkembangan pesat industri koi belakangan ini. "Semakin banyaknya penghobi yang terjun dalam bisnis per-koi-an telah menambah semarak industri ini, dengan komunitas-komunitas pencinta koi bermunculan di seluruh daerah Bali, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. Untuk mengakomodasi perkembangan ini, Pemerintah Kabupaten Buleleng melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan, mengajak Semeton Koi Buleleng dan Dewata Koi Klub untuk bekerja sama dalam menyelenggarakan acara ini. Kontes koi hari ini merupakan yang kedua kalinya dilaksanakan di Kabupaten Buleleng," tambahnya.
Melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat mendapatkan informasi lebih luas mengenai ikan koi dan perkembangan industrinya di Bali, serta merangsang kemajuan industri koi lokal di Buleleng dan Bali secara umum.
Ketua Panitia Koi Festival 2 Gede Oka Gunawan, menyampaikan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengembangkan minat masyarakat Buleleng khususnya, dan Bali pada umumnya, terhadap ikan koi. "Kegiatan ini juga mendukung program Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Buleleng dalam meningkatkan perkembangan perikanan, khususnya ikan hias koi," ujarnya.
Pada festival kali ini, terdapat sebanyak 312 ikan yang dikonteskan dengan partisipasi 80 pemilik ikan dan 17 tim handling yang berasal dari seluruh Bali, Lombok, dan Pulau Jawa. Festival ini juga menghadirkan empat juri nasional yang berkompeten dibidangnya, sehingga diharapkan dapat memberikan hasil penilaian yang objektif dan memuaskan bagi seluruh peserta.
Selain kegiatan kontes koi, acara ini juga menyelipkan kegiatan sosial berupa pemberian paket ikan tuna dan alat tulis kepada enam panti asuhan yang ada di Buleleng, sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat sekitar.