Pemerintah Kabupaten Buleleng melalui Dinas Kesehatan semakin intensif menggencarkan program Integrasi Layanan Primer (ILP), sebuah transformasi layanan kesehatan yang berfokus pada tiga pilar utama: pelayanan berbasis siklus hidup, perluasan jejaring layanan hingga tingkat desa, dan penguatan pemantauan wilayah.
Penguatan optimalisasi ILP ini dibahas tuntas dalam Rapat Koordinasi Lintas Program dan Lintas Sektor yang dilaksanakan pada Jumat (7/11) di Hotel Puri Saron, Desa Pemaron. Acara yang dibuka oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Putu Ariadi Pribadi, ini menjadi wadah penting untuk menyatukan visi dan aksi.
Dalam paparannya, Asisten Ariadi menegaskan bahwa suksesnya ILP membutuhkan dukungan penuh dari semua lini. "Secara kebijakan, kami akan terus melakukan koordinasi dan kolaborasi dengan semua stakeholder terkait, bahkan sampai tingkat terbawah. Program ini harus didukung lintas sektor," tegas beliau.
Ariadi menambahkan, Posyandu dalam skema ILP kini diarahkan untuk menyediakan layanan terstandar berbasis siklus hidup, melayani seluruh kelompok usia, mulai dari ibu hamil, bayi, balita, remaja, hingga usia dewasa dan lansia.
Dinas Kominfosanti, yang turut hadir diwakili oleh Sekretaris Dinas, Made Hadi Saputra, didampingi oleh Kabid Pengelolaan Komunikasi Publik (PKP), I Putu Suryada Santhi, dan Kabid Pengelolaan Layanan Informasi Publik (PLIP), Gusde Mahardika, sebagai fasilitator komunikasi untuk memastikan strategi ILP tersampaikan dengan efektif. Kehadiran Kominfosanti menunjukkan komitmen Pemkab Buleleng dalam memperkuat dukungan digital dan komunikasi publik terhadap program kesehatan prioritas ini.
Kolaborasi lintas sektor ini diperkuat dengan testimoni dari akar rumput. I Wayan Sumeken, Perbekel Desa Nagasepeha (salah satu wilayah lokus), menuturkan bahwa Posyandu di desanya telah diperkuat dengan kegiatan kunjungan kader yang terencana.
"Pelayanan di Posyandu kami bersifat promotif dan preventif, diberikan secara terintegrasi untuk meningkatkan kualitas layanan sosial dasar kepada masyarakat," ucap Sumeken.
Lebih lanjut, kader posyandu di Buleleng menunjukkan inovasi luar biasa untuk menarik minat masyarakat datang rutin, di antaranya melalui program: Tabungan/Cingkereman Posyandu; dan Pemberian Sembako.
Kegiatan penguatan ILP ini berfokus pada wilayah lokus, yaitu Puskesmas Buleleng III dan empat desa pendukungnya (Desa Alasangker, Desa Jinengdalem, Desa Petandakan, dan Desa Nagasepaha), sekaligus melakukan advokasi untuk pelaksanaan ILP di wilayah non lokus Kabupaten Buleleng.