Sampai detik ini berita hoax masih gentayangan di media sosial. Salah satu tujuan dari berita hoax adalah membuat konflik yang merugikan keutuhan NKRI, karena itu upaya untuk menolaknya terus digemakan. Terkait inilah Dinas Kominfosandi Buleleng, melalui Bidang Persandian menggelar kegiatan sosialisasi anti hoax melalui kegiatan Pembinaan, Pengamanan Informasi Siber ke sejumlah OPD di Buleleng. Program pada tahun 2019, sosialisasi itu menyasar 12 OPD. Kegiatan pada hari Selasa,17/9, menyambangi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Buleleng dibuka oleh Sekdis Disdukcapil Drs. Dewa Ketut Mudita. Peserta kegiatan itu adalah semua pejabat struktural dan admin dan operator web.
Tampil sebagai narasumber pertama adalah
Kabid Persandian Diskominfosandi Buleleng, Gopi Suparnaca. Dengan memanfaatkan cuplikan video, Gopi mengatakan ada hoax positip ada yang berbahaya. Hoax positip adalah hiburan, tapi hoax yang negatip adalah bersifat provokasi dan fitnah yang memicu . Salah satu hoax yang menimbulkan masalah besar adalah kasus kerusuhan di Papua yang pemicunya adalah berita hoax. Karena itu, Gopi mengajak untuk tegas menolak hoax dengan cara menyaring berita sebelum mensharing/menyebarkannya.
Materi lainnya yang diungkapkan Gopi adalah Sertifikat Elektronik. Menurutnya penggunaan sertifikat elektronik bagi pejabat yg berwenang di suatu instansi selain dapat meningkatkan kinerja juga mengamankan surat penting dari pemalsuan tanda tangan pejabat.
Tampil narasumber lainnya adalah
Dr.Roy Rudolf Huizein,M.T dosen STIKOM Bali yang membawa materi berjudul "Hoax Attack dan Investigasi."(st)