Buleleng Mekorot Festival kembali dihelat. Ajang adu ketangkasan layang-layang di udara kembali dirangkaikan dengan Lovina Festival VII tahun 2018. Even ini akan berlangsung selama dua hari dari tanggal 28 sampai dengan 29 September 2018 yang diikuti ratusan peserta dari Buleleng maupun luar Buleleng.
Buleleng Mekorot Festival tahun 2018 resmi dibuka oleh Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Buleleng, Ir. Nyoman Sutrisna, MM di Lapangan Desa Kaliasem, Kecamatan Banjar, Jumat (28/9). Berbeda dengan tahun sebelumnya yang digelar di pantai, Buleleng Mekorot Festival tahun ini digelar di Lapangan Desa Kaliasem.
Project Director Buleleng Mekorot Festival tahun 2018, Kadek Nova Wiguna saat ditemui usai pembukaan menjelaskan para peserta berasal dari Buleleng dan Karangasem yang sudah terdaftar. Semula ada peserta dari Bali Selatan yang ingin mengikuti ajang ini namun sampai batas waktu pendaftaran, peserta yang terdaftar berasal dari Buleleng dan Karangasem. “Semula ada wacana peserta dari Bali Selatan akan ikut. Namun sampai batas akhir pendaftaran, peserta berasal dari Karangasem dan Buleleng,” jelasnya.
Lebih lanjut, dirinya mengungkapkan Buleleng Mekorot Festival ini memberikan pesan untuk mengajegkan budaya dan tradisi asli Bali Utara atau Buleleng. Jika di Bali Selatan ada layang-layang besar dengan mengadu keindahannya, di Bali Utara atau Buleleng ada mekorot yaitu adu tangkas saling memutuskan benang layang-layang satu sama lain. Siapa yang paling terakhir layang-layangnya masih mengudara, itu yang menjadi pemenang. “Tujuan kami hanya ingin melestarikan budaya dan tradisi asli dari Buleleng sehingga kami gelar rutin setiap tahun,” ungkap Nova Wiguna