Bertempat di Wantilan Desa Kayu Putih Kecamatan Banjar Kabupaten Buleleng, Pemkab Buleleng melaksanakan Penilaian Evaluasi Perkembangan Desa Tingkat Kabupaten Buleleng pada hari ini Selasa 19 Maret 2019 yang merupakan amanat PERMENDAGRI Nomor 81 tahun 2015 tentang Evaluasi Perkembangan Desa dan Kelurahan. Penilaian tersebut dihadiri oleh Asisten II Perekonomian Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat, I Made Roesmini, S.Sos mewakili Bupati Buleleng. Hadir pula para Pimpinan OPD, Direktur BUMD Kab. Buleleng, Camat Banjar beserta unsurnya, Ketua Forkom Kab. Buleleng, Perbekel Desa kayu Putih beserta perangkat desa dan tokoh masyarakat desa Kayu Putih. Dari Dinas Kominfosandi hadir Sekretaris I Ketut Yadnya,SH. Angelina Sagita Sastrawan ST, sebagai Anggota Tim Penilaian Evaluasi Perkembangan Desa Tingkat Kabupaten Buleleng dan Ketut Widiasa.
Asisten Administrasi Pemerintahan selaku Ketua Tim Penilai dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kadis Pemberdayaan Masyarakat Desa I Made Subur SH menyampaikan maksud dan tujuan Evaluasi Perkembangan Desa adalah untuk mengetahui secara langsung keberhasilan perbekel dalam menyelenggarakan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan mendorong peningkatan kapasitas lembaga pemerintah desa, mendorong tumbuhnya motivasi dan inovasi dalam penyelenggaraan pembangunan desa serta partisipasi masyarakat dalam pembangunan.
Ada sembilan desa yang mewakili kecamatan masing-masing se-Kabupaten Buleleng salah satunya desa Kayu Putih yang mewakili Kecamatan Banjar mendapatkan nilai sementara 72%. Jika dapat menyajikan data-data pendukung sesuai dengan indikator yang diisyarakatkan dan mendapat nilai tertinggi dari 9 perwakilan kecamatan maka desa Kayu Putih akan menjadi Duta Buleleng dalam Lomba Tingkat Provinsi Bali yang dilaksanakan pada bulan Mei 2019. Bupati Buleleng dalam sambutannya yang dibacakan oleh Asisten II Setda Buleleng menyampaikan agar pemerintah desa menggali potensi yang dimiliki salah satunya Desa Tua yang dibuktikan adanya peninggalan Sarkopagus dan peninggalan lainnya sebagai daya tarik wisata spritual, serta membuat BUMDES (Badan Usaha Milik Desa) guna meningkatan pendapataan asli desa. Sebagai penutup sambutan Asisten II menyampaikan 2 hal penting diluar penilaian desa ini yaitu menjaga dan mengurangi sampah plastik dan membrantas Narkoba, karena Narkoba tidak hanya di kota saja peredarannya tetapi sudah masuk ke pedesaan dan bahkan ada anak SMP kena pengaruh Narkoba, untuk itu Roesmini menghimbau kepada hadirin semuanya, bila mana ada atau telah ditemukan anak-anak atau warga yang secara meyakinkan terkena pengaruh Narkoba harap segera melaporkan kepada pihak yang berwajib akan segera ditindaklanjuti, dalam peristiwa tersebut tidak semerta - merta langsung ditahan, namun akan direhabilitasi. (wid-sekretariat)