Jumat, 31 Juli 2020, pukul 09.00 wita, bertemapat di kediaman Kabid Persandian dan Statistik, Dinas Kominfosanti Kab. Buleleng Putu Gopi Suparnaca, S. Sos, via Telepon diundang sebagai Narasumber pada acara Dialog Lintas Singaraja Pagi Interaktif bersama Radio Republik Indonesia (RRI) Singaraja di saluran Pro 1 97,9 FM. Acara Interaktif ini mengambil tema Inovasi Kampung Siber di Era Tatanan Kehidupan Baru New Normal.
Acara interaktif ini dipandu oleh penyiar RRI ibu Riska Desiandra. Mengawali interaktifnya penyiar ingin mengetahui dasar kenapa Kampung Siber ini dibentuk, dan apa yang akan dilaksanakan pada Kampung (Kelurahan/Desa) tersebut.
Mengawali interaktifnya, Gopi menjelaskan maksud dan tujuan dari Kampung Siber ini, yaitu untuk Pemerintahan Desa/Kelurahan yg selama ini menjadi ujung tombak pemerintah di masyarakat agar bisa memberi pelayanan dan fasilitas yang maksimal. Seperti, penggunaan tanda tangan elektronik pada administrasi pemerintah, jadi masyarakat bisa cepat mendapat pelayanan biarpun pimpinan Desa/Lurah/Perbekel tidak ada di tempat. Yang berikutnya keperluan fasilitas Internet, kita semua ketahui kehidupan saat ini tergantung dengan fasilitas internet, seperti belajar online anak - anak sekolah, berdagang/jasa online, atau mencari pengetahuan lainnya. Dengan fasilitas internet di setiap sudut Desa/Kelurahan, maka mewujudkan masyarakat dengan mudah mendapatkan akses internet dan tidak perlu khawatir untuk ketinggalan informasi. Selanjutnya ke fasilitas cctv/ip camera, dengan fasilitas pemantau tsb pada titik strategis, seperti ujuang gang/jalan, kantor pemerintahan, tempat fasiltas publik lainnya (lapangan/balai banjar/taman/tempat wisata) dapat mendeteksi sini situasi yg terjadi di wilayah desa/kelurahannya. Kemudian yang terakhir adalah dengan bentuk suatu satgas/tim Cyber untuk memantau/patroli di media sosial. Misal bila ada ujaran kebencian, pencemaran nama baik dan atau modus penipuan online menyudutkan daerah desa /kelurahan bisa diambil tindakan yang cepat untuk mengklarifikasi kebenaran yang terjadi.
Setelah menjelaskan maksud dari Kampung Siber tersebut, tiba saatnya interaktif dari masyarakat, yaitu ada Bapak Dimas dari Panji Anom, Bapak Gung De di Jln Ngurah Rai dan Bapak Sutaya dari Tejakula. Semua penelpon interaktif ini pada initinya sangat ingin program ini berjalan dan terwujud, walau membutuhkan proses yg sangat panjang dan bertahap. Tetapi mereka apresiasi dan mendukung agar segera direalisasikan dan benar terealisasi.
Akhir acara sebagai penutup, Gopi mengajak semua elemen masyarakat untuk pertama sadar dahulu akan keamanan informasi dalam menggunakan teknologi informasi, apalgi perangkat dan data pribadi diri sendiri, karena saat ini ponsel diibaratkan sebagai data pribadi diri sendiri. Setelah sadar dan paham, pasti berkeinginan untuk mewujudkan keamanan informasi. Muaranya adalah ikut berpartisipasi untuk mewujudkan daerah yang sadar akan ancaman keamanan informasi berbasis teknologi informasi tersebut. (Persanti/Gopi)