Dinas komunikasi, Informatika dan Persandian (Kominfosandi) Kabupaten Buleleng menugaskan empat Tim Pengelolaan Informasi Publik untuk mengikuti Workshop Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik Bali di Hotel Aston Kuta pada hari Selasa, (12/12).
Kementerian Kominfo Republik Indonesia bekerjasama dengan Dinas Kominfo dan Statistik Prov. Bali menggelar Workshop Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik Bali, dimana peserta workshop berasal seluruh Dinas Kominfo se-Bali. Kegiatan ini dimaksudkan untuk memerangi berita-berita “HOAX” yang selama ini membuat gaduh masyarakat di media online khususnya masyarakat Bali.
Dalam kesempatan itu, salah satu narasumber Alois Wisnu Hardana yang juga merupakan staf Kepresidenan RI menerangkan beberapa hal penting terkait program Nawacita secara ringkas dimana pembangunan sudah dirasakan di daerah-daerah pelosok Indonesia. Namun ada saja orang-orang yang tidak bertanggungjawab membalikkan fakta tersebut dengan berita HOAX di media sosial. Serangan ini sangat cepat menyebar dan menjadi viral. Apalagi di Indonesia, jumlah handphone lebih besar dari jumlah penduduk di Indonesia yang mana satu orang bisa memiliki 2 handphone bahkan lebih. Dan ditambahkan lagi kondisi generasi yang mudah post, like dan share.
Narasumber Dr. Ismail selaku Staf Ahli Direktorat Kementerian Kominfo RI juga menambahkan hingga November 2017 sudah ada 43.400 situs yang bergejolak di internet dan yang termasuk dalam kategori resmi oleh Dewan Pers sebanyak 234 situs. Hal ini juga yang membuat penyebaran berita HOAX semakin menggila. Melihat kondisi tersebut, Dr. Ismail melalui kajiannya juga menerangkan bahwa masyarakat sangat merindukan media yang akurat, “memang benar mereka sering membaca berita-berita HOAX, namun dalam hatinya sudah sangat bosan akan pemberitaan yang membuat perpecahan. Mereka sangat merindukan kehadiran media yang akurat seperti dulu”. Diharapkan melalui workshop ini, Dinas Kominfo seluruh Bali menjalin hubungan yang bersinergi dalam memerangi berita HOAX tersebut dengan cara menyebarluaskan pemberitaan yang cepat, tepat dan akurat, agar masyarakat tidak lagi resah akan adanya HOAX.
Secara bersama-sama, Dinas Kominfo seluruh Bali menyatakan kesiapannya untuk bersinergi memerangi berita HOAX selaku instansi Pemerintahan yang menjamin keakuratan informasi yang disebarluaskan kepada masyarakat. (Agst)