Program pembangunan Indonesia sehat salah satunya dikembangkan dalam wujud kegiatan pendekatan pegarustamaan kesehatan, upaya promotif dan preventif serta pemberdayaan masyarakat. Mengingat permasalahan kesehatan masih menjadi permasalahan krusial yang ditandai dengan masih tingginya angka kematian ibu dan bayi, masih dijumpainya balita yang pendek (stunting) dan berbagai permasalahan gizi di daerah Kab. Buleleng, maka pada hari ini, Jumat, 1 November 2019, bertempat di Ruang Rapat RM Ranggon Sunset Jln. Pantai Penimbangan barat-Pemaron diselenggarakan workshop "Rancangan Model Intervensi Promosi Kesehatan di Kabupaten Buleleng".
Acara dihadiri oleh peserta yang terdiri dari Pimpinan beberapa OPD terkait, Institusi/Lembaga, Kelompok masyarakat, Kepala Puskesmas, Akademisi, Ormas, dan Perangkat Desa.
Acara ini diselenggarakan oleh Dinkes Kab. Bll bekerjasama dengan Dinkes Provinsi Bali.
Workshop dipimpin dan dibuka oleh Kadinkes Kab. Buleleng, dr. I Gusti. Nyoman Mahapramana sekaligus membuka secara resmi kegiatan ini yang dalam sambutannya mengatakan bahwa Dinkes dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab mengatasi permasalahan kesehatan di Kab. Buleleng tidak akan berhasil kalau tidak didukung oleh pihak lain. Untuk itu dibutuhkan dukungan penuh dari OPD terkait Lintas program dan sektoral, peran serta, partisipasi masyarakat dan kerjasama yang baik antar seluruh elemen yg terlibat di dalamnya. Tujuan kegiatan ini adalah Mensosialisasikan Rancangan Intervensi Model Promosi Kesehatan dengan meningkatkan peran serta masyarakat dan mitra kerja dalam penanganan masalah kesehatan di Kab. Buleleng melalui Germas dengan pendekatan keluarga.
Narasumber dari Dinkes Prov. Bali, dr. AA. Sagung Mas Dwipayani, M.Kes dalam materinya "Pendekatan Model Promosi kesehatan utk Penanganan Isu" Kesehatan di Daerah", mengatakan bahwa, Germas merupakan salah satu bentuk model pendekatan promosi kesehatan yang bertujuan untuk mengoptimalkan produktifitas menuju hidup sehat dan menekan biaya untuk pengobatan penyakit melalui : Melakukan aktifitas fisik/tubuh, Memeriksakan kesehatan secara berkala, Mengurangi rokok/alkohol, Meningkatkan Lingkungan yang sehat, Konsumsi gizi seimbang, Mengelola stress. Intervensi gizi 1000 HPK (hari pertama kehidupan), serta Meningkatkan prilaku hidup bersih dan sehat.
Menurutnya germas merupakan gerakan nasional yang dilakukan secara serentak di seluruh daerah-daerah Kab/Kota yang lebih mengedepankan usaha-usaha promotif dan preventif dalam mengubah prilaku menuju hidup sehat yang dimulai dari lingkungan keluarga.
Sebagai proyek percontohan dan program uji coba Narasumber dari Dinkes Kab. Buleleng, Ni Komang Pariwisadi (Kasi Promosi kesehatan), dalam materinya "Pengembangan Rancangan Model Intervensi Promosi Kesehatan di Kab. Buleleng" , menjelaskan
Bahwa Desa Tampekan dipilih sebagai Rancangan Intervensi Model Promosi Kesehatan. Desa ini dipilih karena dinilai mampu dan memenuhi kriteria dimaksud dan keberhasilannya dalam penurunan angka stunting yang sebelumnya termasuk salah satu dari 10 lokus stunting di Kab. Buleleng yaitu sebanyak 21 % menjadi 7% dalam jangka waktu 9 bulan.
Desa ini dijadikan lokus kegiatan yang didokumentasikan dalam bentuk video yang nanti akan disosialisasikan ke Desa/Kec. yang lain sebagai motivator dalam penanganan masalah-masalah kesehatan di wilayahnya.
Pada kesempatan ini peserta dihimbau untuk bersinergi berperan aktif dalam mendukung dan menyukseskan program ini.
Hadir mewakili Kadis Kominfosandi Buleleng, Kasi PIP Diskominfosandi Kab. Buleleng, Ketut Reniati, SE, MAP (ren/plip)