Dinas Kominfosandi Kab Buleleng yang diwakili Kepala Seksi Tata Kelola e-Government, Ketut Devi Paradika, S.Kom mengikuti Sosialisasi Infrastruktur Informasi Geospasial dan Workshop Pengolahan Informasi Geospasial yang diselenggarakan oleh Bappedalitbang Kab. Buleleng di rumah makan ranggon sunset Singaraja (5-6/12/17). Acara yang dihadiri dari beberapa perwakilan dinas dan kecamatan se Kabupaten Buleleng dan dari Kantor Pertanahan Kabupaten Buleleng dibuka oleh Sekretaris Bappedlitbang Kab. Buleleng, Putu Gde Yasa dan menghadirkan narasumber dari pusat pengembangan infrastruktur data spasial (PPIDS) Universitas Udayana.
Dalam pengantarnya Gde Yasa menjelaskan tujuan diselenggarakan acara adalah sebagai langkah awal pembangunan simpul jaringan informasi geospasial nasional di Kabupaten Buleleng. Simpul Jaringan berdasarkan Peraturan Presiden no 27 Tahun 2014 adalah institusi yang bertanggung-jawab dalam penyelenggaraan, pengumpulan, pemeliharaan,
pemutakhiran pertukaran dan penyebarluasan Data Geospasial dan Informasi Geospasial tertentu, dan juga dengan tujuan sebagai upaya untuk terus mendukung
Pemerintah dalam merealisasikan kebijakan satu peta (KSP), one map policy. Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh kebijakan satu peta (KSP) yang merupakan kebijakan Pemerintah Republik Indonesia dalam persebaran informasi geospasial. Peran data dan informasi geospasial dalam perencanaan pembangunan yaitu
basis data sebagai dasar perencanaan pembangunan melalui pendekatan kewilayahan. Melalui simpul jaringan, SKPD dapat berbagi pakai data maupun informasi geospasial untuk perencanaan pembangunan.
Sebagai pembicara / narasumber di hari pertama acara adalah Suyarto dari tim PPIDS Unud yang menyampaikan bahwa PPIDS Unud baru
beumur 2 tahun dan sudah bekerjasama dengan beberapa daerah misal Kabupaten Badung untuk pemetaan lokasi daerah destinasi wisata dan dengan sebuah PDAM di Bali misalnya dalam hal seberapa panjang pipa air yang diperlukan untuk ke satu titik lokasi dan di titik lokasi mana saja sering terjadi kebocoran pipa. Menurutnya data geospasial adalah data yang yang memiliki koordinat dan menempati ruang. Data geospasial biasanya memiliki 3 informasi
penting yaitu data spasialnya sendiri, atribut dan metadata. Untuk data spasial nya bisa berupa peta dengan tanda-tanda tertentu sebagai simbol suatu lokasi atau tempat,misal kota, sungai, jalan, jembatan, hutan, rumah dsb. Atribut berupa keterangan yang menjelaskan tentang data geospasialnya sendiri supaya lebih mudah dimengerti.
Hari kedua acara dilanjutkan dengan bimbingan teknis dengan narasumber PPIDD Unud, Putu Perdana yang menyampaikan nantinya setiap setiap simpul jaringan di daerah harus dikoneksikan dengan pusat data geospasial nasional yng beralamat di website http://geoportal.big.go.id. Daerah nantinya bisa mencontoh geoportal nasional tersebut sebagai dasar atau panduan dalam pembuatan geoportal di daerah. Dalam bimtek kita dipandu untuk instalasi dan penggunaan aplikasi Geographic Information System (GIS) yaitu Qgis versi 2.8. Pengunaan aplikasinya sendiri kita dilatih untuk bisa mengimport data geospasial dalam format .zip dan shape(.shp) yang dikeluarkan oleh perusahan ESRI yang membuat aplikasi ARCGIS, kemudian mengganti tampilan warna setelah data peta ditampilkan. Kemudian mencari atribut tertentu dengan query misal query untuk mencari data sebaran kota dengan populasi jumlah tertentu. Kemudian dipandu juga dalam menggunakan plugins tambahan untuk memberikan fitur-fitur tambahan di aplikasi, styling dasar vector dan menghitung panjang garis dan statistik