Dalam rangka meningkatkan capaian hasil-hasil pembangunan dalam bidang kependudukan keluarga berencana, pembangunan keluarga dan kesehatan melalui pemberdayaan masyarakat khususnya gerakan PKK. Tim Penilai Lomba Hari Kesatuan Gerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga Kesehatan (HKG-PKK, KKBPK-Kes) Kabupaten Buleleng yang dipimpin Sekretaris Tim Penilai Lomba Kabupaten Ni Made Sukreni, S.Sos,M,Si dihadiri oleh Asisten II Bidang Perekonomian Ni Made Rousmini, S.Sos melakukan penilaian di Desa Jinengdalem sebagai peserta yang mewakili Kecamatan Buleleng yang diselenggarakan di Wantilan Pura Desa Jinengdalam, Jumat, 27/9.
Dalam laporannya Sekretaris Tim membacakan ada 9 Desa binaan se-Kabupaten Buleleng, Desa Jinengdalem adalah Desa kedelapan yang dinilai mewakili Kecamatan Buleleng.
Indikator penilaian adalah hasil pencapaian kegiatan dilapangan dan dicocokkan data 2 tahun terakhir, karena aspek ini mendapat pembobotan yang paling tinggi dan berharap kegiatan dilakukan secara berkesinambungan.
Lebih lanjut Sukreni menyampaikan agar mengalokasikan dana desa guna menanggulangi stunting.
Ditemui usai acara Asisten II Rousmini mengatakan “Lomba ini menekankan pada kesehatan masyarakat khususnya stunting atau tumbuh kembang lambat dan tidak proposional pada anak seusianya yang dikarenakan kurangnya gizi saat janin maupun saat balita yang berimbas pada kwalitas sumber daya manusia kedepannya”.Singgung Rousmini
“Kurangi sampah plastik, jaga kelestarian lingkungan, lakukan pola hidup bersih guna menjaga kwalitas hidup, dan kegiatan lomba ini untuk merangsang masyarakat dan desa lain untuk berperilaku sehat tidak sekedar menjadi juara ”. Harap Rousmini.
Sementara itu Perbekel Desa Jinengdalem Ketut Ardika mengatakan terkait persiapan lomba ini diawali tahun 2019 melalui program tanam cabai, menyasar lingkungan warga masyarakat, memaksimalkan kader –kader dan pokja-pokja yang pernah mewakili Kabupaten Buleleng yang mendapat juara 1 di Propinsi Bali serta pembentukan kelompok wanita tani (kwt)”. Jelas Ardika
“Selain ikon Desa Jinengdalem yaitu kerajinan songket yang menjadi potensi unggulan desa dan sudah dikenal oleh masyarakat luas, juga dikembangkan potensi lain yaitu peternakan lebah, budi daya jamur dan pembibitan dari kelompok wanita tani yang sudah dibentuk sejak tahun 2018 “.Imbuh Ardika yang pernah menjabat sebagai Kelian Desa Adat ini.
Untuk diketahui indikator yang dinilai dalam lomba ini yaitu administrasi PKK keseluruhan, tertib administrasi, kader pola asuh anak dan remaja, kader perilaku hidup bersih dan sehat, lingkungan bersih dan sehat, iva test, posyandu, hatinya PKK, UP2K, bina keluarga balita, lomba cipta menu dan yang terakhir senam lansia.
Penutup acara ditampilkan simulasi pola asuh anak dan pementasan drama singkat tentang kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) oleh Karang Taruna Desa Jinengdalem.
Turut hadir dalam lomba tersebut Pimpinan OPD terkait, Tim Pembina HKG PKK KKBBK Kabupaten Buleleng, Camat Buleleng, Ketua Forkom Deslu, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Kelian Desa Adat dan BPD Desa Jinengdalem serta undangan lainnya.(wdi-wir/pkp)