(0362) 21146
kominfosanti@bulelengkab.go.id
Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik

Museum Soenda Ketjil Dibuka

Admin kominfosanti | 15 Maret 2018 | 191 kali

Salah satu jejak sejarah pemerintahan yang ada di Buleleng, adalah Pemerintahan Provinsi Soenda Ketjil. Keberadaannya berlangsung ketika Indonesia baru merdeka tahun 1945 sampai tahun 1958, dengan gubernur yang pertama dan terkahir yaitu Mr. Pudja. Provinsi Soenda Ketjil pada saat Indonesia berdiri adalah salah satu dari delapan provinsi yang ada di Indonesia. Delapan provinsi itu adalah Sumatra, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan, Sulawesi, Sunda Kecil, dan Maluku. Wilayahnya mencakup Bali, NTB, dan NTT. Besarnya peran pemerintahan Sunda Kecil inilah yang kemudian menginspirasi dibangunnnya Museum Soenda Ketjil oleh Pemerintah Kabupaten Buleleng, yang lokasinya berada di sisa bangunan tua di pelabuhan Buleleng.

Sekda Buleleng,Ir.Dewa Ketut Puspaka,MP yang mewakili Bupati Buleleng, sebelum meresmikan launching soft opening museum, 13/3, dalam sambutannya mengatakan, antara lain, keberadaan museum Sunda Kecil akan mengingatkan betapa besar peran Kabupaten Buleleng pada masa itu yang sebenarnya sangat siap menjadi pusat pemerintahan provinsi. Namun entah kenapa dalam perkembangannya pusat pemerintahan provinsi dipindahkan ke Denpasar. Diharapkan keberadaan museum akan memberikan fibrasi dan manfaat yang besar bagi Bali dan Indonesia umumnya.

Terkait koleksi museum, Sekda mengatakan masih terus diupayakan mengadakan pendekatan ke berbagai pihak sehingga pada waktu grand opening pada bulan Oktober mendatang sudah sebagian besar terpajang. 

Sebelumnya Kadis Kebudayaan Buleleng, Putu Tastra Wijaya melaporkan pembangunan museum Sunda Kecil mendapat bantuan hibah revitalisasi gedung dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI melalui Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman.  Dan untuk melengkapi kolekesi museum serta pengembangannya masih memerlukan bantuan pendanaan. Karenanya diharapkan Pemerintah Pusat dapat memberikan bantuan.

Terkait ini Direktur Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman,Dr.Harry Widianto memberi lampu hijau, serta meminta agar proposal bantuan segera diajukan sehingga dalam tahun 2018 ini bisa direalisasikan.

Turut hadir dalam jajaran undangan utama, adalah keluarga Mr.Puja. Salah satu keponakan Mr.Puja, I Gusti Ngurah Tertayun merasa bangga dengan berdirinya museum Sunda Kecil, karena selain akan meningkatkan rasa cinta Buleleng, juga dapat menambah daya tarik wisatawan ke Buleleng. Sedangkan, untuk menambah koleksi museum, pihaknya menyatakan kesanggupannya menyumbang foto-foto kegiatan pemerintahan pada masa itu.(st)