Bertempat di ruang rapat Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng, Rabu 12 Juni 2019 digelar rapat Persiapan Pelaksanaan Program Intervensi Stunting Kesehatan Lingkungan tahun 2019. Rapat dipimpin Kabid Kesehatan Masyarakat Gede Suratanaya,SKM.MAP mewakili Kadis Kesehatan Kab. Buleleng. Dalam arahannya menyampaikan, upaya penanganan Stunting Pemkab Buleleng telah menyusun rencana intervensi secara holistik yang melibatkan seluruh program dinas terkait untuk berkolaborasi, sehingga semua harus bergerak sesuai tupoksi masing-masing. Ia juga menambahkan salah satu upaya yang dilakukan adalah melakukan intervensi gizi spesifik, seperti pemberian tablet tambah darah, suplemen gizi makro dan mikro, serta intervensi gizi sensitif seperti melakukan pemantauan tumbuh kembang anak, penyediaan air bersih, pendidikan gizi dan imunisasi. Suratanaya menyebutkan peran/posisi masing2 SKPD terkait dalam program Stunting ini.
Diskominfosandi bertugas mengkampanyekan program ini melalui media elektronik maupun cetak. Sementara Fasilitator Pamsimas Kab. Buleleng Made Arini dalam paparannya menyampaikan Stunting terjadi ketika anak mengalami kekurangan asupan gizi dalam waktu yang lama dan terus menerus yang berakibat anak mengalami pertumbuhan fisik yang tidak maksimal. Terkait program penanganan Stunting dari sisi sanitasi Kemenkes RI telah meluncurkan pendekatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang bertujuan untuk merubah perilaku higiene dan sanitasi pada anggota keluarga dari prilaku beresiko terkena penyakit menjadi perilaku aman yang meliputi 5 pilar yaitu: 1. Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS), 2. Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), 3. Pengolaan Air Minum dan Makanan Rumah Tangga (PAM-RT), 4. Pengelolaan Sampah Rumah Tangga (PSRT), 5. Pengelolaan Limbah Cair Rumah Tangga (PLCRT).
Turut hadir pada rapat ini SKPD terkait, Para Camat di wilayah Desa Priorotas stunting, Ka. puskesmas dan Perbekel Desa Prioeitas Stunting. Hadir dr Diskominfosandi Buleleng Kabid PLIP Putu Idayati,SE. (ida-plip)