Ratusan peserta Apel Peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana Tahun 2018 berbaris rapi di Lapangan Taman Kota Singaraja, mulai dari unsur TNI/POLRI, OPD Lingkup Pemkab Buleleng, mahasiswa, pelajar dan relawan pada hari Kamis, (26/4). Kegiatan Apel tersebut dipimpin oleh Asisten III Setda Buleleng mewakili Bupati Buleleng.
Dalam kesempatan itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kab. Buleleng I Made Subur, SH melaporkan kegiatan dalam rangka memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana Tahun 2018.Dengan terbitnya UU Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana yang disahkan pada tanggal 26 April 2007, mewajibkan pemerintah, dunia usaha dan masyarakat dalam pelaksanaan penanganan bencana. Maksud dan tujuan dilaksanakannya kegiatan ini untuk membangun kesadaran dan kewaspadaan masyarakat terhadap bencana melalui partisipasi semua pihak. Sasarannya agar seluruh masyarakat di Kabupaten Buleleng selamat dari bencana pada khususnya dan masyarakat Indonesia pada umunya. Adapun tema Hari Kesiapsiagaan Hari Bencana Tahun 2018 yaitu “Siaga Bencana Dimulai Dari Diri Kita, Keluarga dan Komunitas” Siap Untuk Selamat. Selain itu, Subur juga melaporkan bahwa sumber gempa yang ada di Indonesia awalnya berjumlah 53, dan Tahun 2018 bertambah menjadi 242 yang berpotensi gempa. Diterangkan Kabupaten Buleleng merupakan daerah rawan bencana, mulai dari gempa, tsunami, banjir, tanah longsor, angina putting beliung, kebakaran, dan bencana lainnya. Menyikapi hal tersebut, BPDB Buleleng telah melakukan sosialisasi dan edukasi kebencanaan di sekolah-sekolah, kantor pemerintah, rumah sakit dan dunia usaha dengan melibatkan instansi terkait antara lain, Basarnas, TNI, POLRI, PMI, Dinas Damkar Buleleng.
Sementara itu, dalam sambutan tertulis Bupati Buleleng yang dibacakan oleh Asisten III Setda Drs. I Ketut Asta Semadi, MM antara lain menyampaikan di Kabupaten Buleleng terindikasi terdapat 3 lempeng yang berpotensi menimbulkan gempa, yaitu lempeng Tejakula, lempeng Seririt sampai Batu Karu, dan lempeng Gerokgak, Banyuwedang sampai Gilimanuk. Pergerakan lempeng tersebut dapat mengakibatkan gempa yang cukup berpotensi tsunami. Bupati Buleleng menilai penanganan bencana yang dilakukan sudah berjalan dengan baik, diharapkan melalui sosialisasi dan eduksi yang telah dilakukan, masyarakat Buleleng dapat lebih siaga, sigap dan tidak panik dalam menghadapi segala macam bencana. Buleleng Siap Untuk Selamat.
Selanjutnya, usai apel berlangsung, kegiatan dilanjutkan dengan simulasi penanganan bencana oleh BPBD Buleleng, TNI/POLRI, Basarnas dan PMI di Lapangan Taman Kota Singaraja. (Agst).
https://bulelengkab.go.id
Download disini