(0362) 21146
kominfosanti@bulelengkab.go.id
Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik

Upaya DKP Perangi Sampah : Bentuk Pasukan Quick Respon, Edukasi Generasi Muda

Admin kominfosanti | 02 September 2013 | 780 kali

Ada beberapa upaya yang dilakukan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Buleleng dalam memerangi sampah, diantaranya dengan membentuk pasukan quick respon dan mengedukasi generasi muda. Pernyataan tersebut disampaikan Kepala Dinas DKP Ir. I.B Ketut Swarjana ketika ditemui di ruang kerjanya, Kamis 29/08. Menurut pandangannya permasalahan sampah secara umum merupakan tanggung jawab bersama masyarakat tidak hanya menitik beratkan kepada tugas Pemerintah, “ Ini yang perlu kita sosialisasikan kepada masyarakat agar mereka paham dan sadar untuk merawat lingkungan” ujarnya.
 
Hal ini sangat beralasan mengingat dengan volume sampah yang mencapai 1988/m3 setiap harinya tidak bisa ditanggulangi optimal oleh petugas kebersihan pasukan kuning maupun tenaga angkut sampah yang membawa sampah ke TPS, “ Tenaga kita tentu saja terbatas, apalagi di musim hujan dan selepas hari raya volumenya akan bertambah” imbuh Swarjana. Atas pertimbangan tersebut Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana kemudian mengintruksikan membentuk pasukan reaksi cepat (quick respon) yang siap bertugas setiap saat dalam situasi darurat sekalipun.
Langkah lain yang kini gencar dilakukan Pemkab Buleleng adalah memberikan edukasi dini kepada generasi muda akan bahaya dan cara pengelolaan sampah  “ Ya kita juga sudah masuk ke sekolah-sekolah, selain materi kita juga fasilitasi sekolah dengan menyediakan tempat sampah di sekolah dan fasilitas umum” papar pejabat murah senyum ini kepada tim Kominfo.
Dengan upaya tersebut  pihaknya berharap secara bertahap dapat merubah paradigma bahwa sampah bukan lagi hal yang negatif, tetapi bisa menjadi nilai ekonomis yang mampu bermanfaat, “ Ada beberapa jenis sampah yang bisa kita jadikan kompos ataupun bahan kerajinan lain yang jika dikelola akan memiliki nilai ekonomis, kita sudah buktikan di Desa Tajun dan Tukadmungga” pungkasnya. (Tim/Lin)