(0362) 21146
kominfosanti@bulelengkab.go.id
Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik

Workshop Kewanitaan Pesta Kesenian Bali Kabupaten Buleleng ke 40, Kominfosandi Layani dengan Sound System.

Admin kominfosanti | 21 Mei 2018 | 315 kali

Bertempat di Gedung Wanita Laksmi Graha Singaraja, Minggu 20 Mei 2018 Tim Penggerak PKK Kabupaten Buleleng menggelar kegiatan Workshop Kewanitaan dengan mengusung tema " Melalui workshop kewanitaan kita lestarikan adat dan budaya bali untuk menjadikan perempuan bali yang mandiri dan berbudaya". Kegiatan workshop kewanitaan dihadiri oleh Kadis Kebudayaan, Kadis Pendidikan, Ketua PHDI, Majelis Desa Pakraman,WHDI, Ketua Harpi Provinsi Bali,Ketua Harpi Kabupaten Buleleng dan dibuka oleh Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng Drs. Putu Tastra Wijaya, MM mewakili Bupati Buleleng. Dalam Laporannya Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Buleleng Nyonya Aries Suradnyana melaporkan bahwa pelaksanaan workshop kewanitaan pada Pesta Kesenian Bali ke 40 Tahun 2018 meliputi workshop bebantenan yaitu banten tebasan pasupati dengan narasumber dari WHDI, sedangkan untuk workshop busana yaitu pemahaman tentang tata rias busana pengantin ningrat khas kabupaten buleleng oleh salon kecantikan giri putri singarajac. Workshop Kewanitaan ini diikuti oleh 108 orang peserta dari Tim Penggerak PKK Kabupaten dan Tim Penggerak PKK Kecamatan serta desa. Kemudian Bupati Buleleng dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kadis Kebudayaan Kabupaten Buleleng mengatakan bahwa kegiatan Workshop Kewanitaan yang merupakan agenda didalam pelaksanaan Pesta Kesenian Bali ke 40 tahun 2018 salah satu agendanya adalah workshop berbusana,workshop ini sangat baik guna meningkatkan pengetahuan para perempuan terutama ibu-ibu PKK tentang cara berbusana yang baik sehingga bisa diimplementasikan pada kehidupan sehari-hari dan mampu disebarkan kepada perempuan lainnya. Selain lebih mempercantik penampilan juga melestarikan khasanah budaya terutama Buleleng yang terkenal dengan kain songketnya. Sedangkan workshop bebantenan yang melibatkan ibu-ibu dari Tim Penggerak PKK diharapkan dapat memberi pemahaman mendalam terkait dengan sarana persembahyangan, upakara atau banten yang benar. Beban teman ini tidak boleh ditinggalkan karena merupakan kewajiban kita sebagai umat Hindu untuk melaksanakannya. Hadir dari kominfosandi Kasi Layanan Informasi Publik Ketut Artaya, SE dan beberapa staf teknis.