Dalam rangka memperkuat strategi komunikasi publik yang efektif serta mendorong percepatan digitalisasi pemerintahan, Pemerintah Kabupaten Buleleng melalui Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik (Kominfosanti) melakukan kunjungan kerja ke Kota Malang pada Kamis (24/4). Sebanyak 33 jurnalis dari berbagai media lokal turut dilibatkan sebagai bagian dari upaya membangun ekosistem komunikasi yang partisipatif dan kolaboratif.
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Buleleng, Gede Supriatna, yang menyampaikan rasa bangga terhadap keberadaan warga Buleleng yang menetap dan berkembang di Kota Malang.
“Buleleng adalah kabupaten terluas di Bali, dan banyak warganya menempuh pendidikan hingga tinggal di Malang. Kami datang untuk belajar dan bertukar gagasan, terutama dalam hal komunikasi publik dan keterbukaan informasi,” ujarnya.
Kepala Dinas Kominfosanti Buleleng, Ketut Suwarmawan, menyampaikan kekagumannya terhadap sistem komunikasi publik di Kota Malang, khususnya pemanfaatan Command Center sebagai pusat layanan informasi masyarakat berbasis teknologi.
“Command Center bukan hanya pusat data, tapi juga sarana interaktif untuk menyampaikan informasi secara cepat dan transparan kepada publik. Ini penting dalam membangun kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah,” jelas Suwarmawan.
Sekretaris Daerah Kota Malang, Erik Setyo Santoso, menyambut baik kunjungan tersebut dan menilai kolaborasi antardaerah dapat saling memperkuat dalam membangun komunikasi yang inklusif.
“Kedua daerah punya karakteristik yang mirip, termasuk dari sisi sejarah dan keberagaman masyarakat. Ini bisa menjadi fondasi kuat untuk kerja sama di bidang komunikasi publik,” ucap Erik.
Dalam kunjungan itu, rombongan juga meninjau langsung Ngalam Command Center. Kepala Dinas Kominfo Kota Malang, Mohamad Nur Widyanto, menjelaskan sistem komunikasi terpadu yang mereka kembangkan sejak 2016, termasuk integrasi data, akses CCTV publik, layanan darurat 112, hingga informasi wifi gratis.
Ia menambahkan bahwa Kota Malang telah menyederhanakan 108 aplikasi layanan publik menjadi 28 aplikasi terintegrasi, guna memudahkan masyarakat mengakses informasi dan layanan pemerintah secara efisien.
Dengan kunjungan ini, Pemerintah Kabupaten Buleleng berharap dapat mengadopsi strategi komunikasi publik yang transparan, tanggap, dan terintegrasi demi terwujudnya pemerintahan yang responsif terhadap kebutuhan masyarakat di era digital.