Bertempat di hotel Avyary, Tanggerang Selatan, Jakarta. jumat, 12 april 2019 dilaksanakan rapat koordinasi sosialisasi stunting th. 2019 yang diselenggarakan oleh Kemenkominfo RI dan dihadiri oleh perwakilan Dinas Kominfo se-Jawa dan Bali.
Rakor dipimpin dan dibuka oleh Kasubdit IKP Bidang Kesehatan, Prof. Maruli J. Intarto. Narasumber dari Sekretariat Wapres, DR. Regy Wahono. dan dari Kementerian Kesehatan, DR. Irianto.
Maruli J. Intarto dalam sambutannya mengatakan bahwa Kemenkominfo ditetapkan sebagai koordinator kampanye nasional percepatan penurunan stunting tingkat nasional dan merupakan satu dari 23 kementerian yang terlibat dalam program tersebut. Terkait dengan hal dimaksud diminta kepada seluruh peserta yang hadir dalam rakor ini untuk mendukung dan mensukseskan program ini dengan penyebarluasan informasi melalui berbagai media sehubungan dengan telah ditetapkannya program ini sebagai proyek prioritas nasional pemerintah dalam Rencana Kerja Pemerintah th. 2019.Sementara Regy Wahono dari Sekretariat Wapres dalam penjelasannya mengatakan bahwa kebijakan pelaksanaan kampanye nasional stunting mengacu pada UU 36/2009 tentang Kesehatan dan UU 18/2012 tentang Pangan, Perpres 42/2013 tentang Gerakan Nasional Perbaikan Gizi dan Pencegahan Stunting tercantum dalam RPJMN Th. 20015-2019.
Komitmen Presiden dan Wapres memutuskan bahwa pencegahan stunting penting dilakukan dengan pendekatan konvergensi program di semua tingkatan dan ditetapkan 5 pilar pencegahan stunting yaitu :
1. Komitmen dan visi kepemimpinan nasional dan daerah.
2. Kampanye nasional dan komunikasi perubahan perilaku.
3. Konvergensi, koordinasi dan konsolidasi program pusat, daerah dan desa.
4. Gizi dan ketahanan pangan.
5. Pemantauan dan evaluasi.
Prioritas sasaran dari kegiatan ini adalah ibu hamil dan anak usia 0-2 tahun atau rmh tangga 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan).
Narasumber Irianto dari Kemenkes dalam uraiannya mengatakan bahwa stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada tubuh dan otak akibat kekurangan gizi dalam jangka waktu lama sehingga anak tumbuh lebih pendek dari anak normal seusianya dan memiliki keterlambatan dalam berpikir dan merupakan salah satu faktor penyebab kemiskinan di masa depan.
Lebih jauh dikatakan juga bahwa upaya menurunkan angka kemiskinan harus dimulai dengan membereskan persoalan stunting.
Hadir pada kesempatan ini mewakili Dinas Kominfosandi Kab.Buleleng, Kabid PLIP, Putu Idayati, SE dan Kasi PIP, Ketut Reniati, SE, MAP. (reni-plip)